Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekonom Noorsy Ungkap Akar Kegaduhan Politik dan Tudingan Makar, Ini Penjelasannya
Advertisement . Scroll to see content

Ekonom Sebut Beda Data Kemiskinan RI Versi BPS dan Bank Dunia

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:08:00 WIB
Ekonom Sebut Beda Data Kemiskinan RI Versi BPS dan Bank Dunia
Ilustrasi data kemiskinan versi BPS dan Bank Dunia disebut berbeda oleh ekonom. (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Jumlah penduduk miskin RI yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 8,47 persen dari total populasi Indonesia, atau sekitar 23,8 juta jiwa per Maret 2025. Merespons hal ini, ekonom melihat ada perbedaan data dengan Bank Dunia.

Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Media Wahyudi Askar mengatakan kesenjangan mencolok dengan data lembaga internasional, seperti Bank Dunia, dan ini berpotensi berdampak pada kebijakan anggaran perlindungan sosial.

Menurut Media, dampak dari metodologi BPS yang dianggap usang ini berpengaruh langsung pada kebijakan anggaran dan perlindungan sosial. Dengan jumlah penduduk miskin yang terkesan kecil versi pemerintah, alokasi anggaran perlindungan sosial (perlinsos) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 berpotensi ditekan atau tak naik.

"Padahal, di luar subsidi BBM, persentase anggaran perlinsos Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya sekitar 1 persen, dan menjadi salah satu yang terendah di Asia. Indonesia masih tertinggal jauh dari negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, dan Thailand yang telah mengalokasikan lebih dari 5 persen PDB untuk perlindungan sosial," ucap Media dalam risetnya, dikutip Sabtu (26/7/2025).

Ia yakin penduduk miskin yang aktual di lapangan jauh lebih banyak dari angka resmi pemerintah. Sebab, berdasarkan laporan terbaru Bank Dunia ada sekitar 68,2 persen penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan internasional, atau setara dengan 194,4 juta jiwa. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut