Impor Bahan Baku Turun, Industri Dinilai Tahan Ekspansi
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode tersebut juga terjadi penurunan kinerja ekspor sebanyak 11,32 persen secara yoy sedangkan secara mtm turun 10,03 persen menjadi 12,53 miliar dolar AS. Penurunan ekspor ini menurutnya turut membuktikan bahwa sektor industri sedang berkontraksi menjelang Pemilu.
"Terjadi penurunan juga di ekspor dari segi volume dan value. Terutama dari segi nilai ya. Ini juga mengindikasikan bahwa industri kita masih belum menggeliat," kata dia.
Bahkan, menurutnya, penurunan impor dan ekspor ini mengindikasikan adanya pelemahan kinerja industri terutama di sektor manufaktur. Hal ini diakibatkan oleh penurunan harga dan permintaan global untuk crude palm oil (CPO) yang menjadi komoditas ekspor utama Indonesia dan meningkatnya bea masuk impor CPO dari India.
"Kalau kita bedah industri makanan minuman menjadi industri dengan porsi yang besar dari industri manufaktur secara keseluruhan. Jika kita lihat lagi, industri berbahan dasar sawit yang memiliki proporsi terbesar dalam industri makanan ini," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk