Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Indef Sebut Daya Beli Rendah Jadi Biang Keladi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus

Minggu, 07 Februari 2021 - 19:03:00 WIB
Indef Sebut Daya Beli Rendah Jadi Biang Keladi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus
Pertumbuhan ekonomi pada 2020 minus sebesar 2,07 persen akibat daya beli masyarakat yang tertekan. (Foto: ilustrasi/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

Rizal menilai, pelaku usaha dan konsumen tak merespons penurunan suku bunga acuan, sehingga mereka tidak tertarik mengambil kredit baru dari perbankan. Dia menduga hal ini terjadi karena daya beli yang lemah.

Konsumsi rumah tangga pada tahun lalu memang tercatat minus 2,63 persen, sehingga menyumbang -1,43 persen terhadap pertumbuhan PDB.

"Suku bunga kredit konsumsi juga diturunkan ditambah juga insentif untuk dorong supply-demand driven, dengan berbagai insentif bansos untuk dorong demand driven malah negatif juga. Ini tentu permasalahannya ada di daya beli, ditambah dengan Covid-19 yang semakin berkecamuk," ujar Rizal.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut