Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Tekankan Data BI Valid Soal Dana Pemda Mengendap
Advertisement . Scroll to see content

Inflasi AS Meroket, Analis: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Tak Terhindarkan

Sabtu, 16 Juli 2022 - 13:33:00 WIB
Inflasi AS Meroket, Analis: Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Tak Terhindarkan
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Juli 2022 diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku bunga acuan untuk mengantisiasi dampak inflasi AS yang meroket. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni kembali melejit mencapai 9,1 persen secara tahunan (year on year/yoy), menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Angka tersebut juga melampaui perkiraan sejumlah ekonom, media massa, dan lembaga, yang memprediksi inflasi AS per Juni 2022 berada di kisaran  8,8 persen.

Direktur Center of Economic and Law Studie (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan bahwa harus ada beberapa langkah yang diambil pemerintah Indonesia untuk mengantisipasi dampak tingginya inflasi AS.

Menurut dia, yang paling utama yang harus dilakukan pemerintah adalah menaikkan suku bunga acuan melalui Bank Indonesia (BI). Itu berarti kenaikan suku bunga acuan BI tak terhindarkan.

"Saran saya kenaikan (suku bunga) ini sampai 50 basis poin yang diputuskan dalam RDG BI *Rapat Dewan Gubernur Banak Indonesoa) bulan Juli ini," kata Bhima kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (16/7/2022).

Dia menjelaskan, inflasi energi harus semakin dijaga oleh pemerintah mengingat kontributor terbesar inflasi di amerika masih berasal dari harga BBM.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut