Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Instruksikan Seluruh Desa di RI Terlistriki, Target Tuntas 2030
Advertisement . Scroll to see content

Inflasi Juli Tertinggi Sejak 2015 Tembus 4,94 Persen, Ini Penyebabnya

Senin, 01 Agustus 2022 - 11:52:00 WIB
Inflasi Juli Tertinggi Sejak 2015 Tembus 4,94 Persen, Ini Penyebabnya
Inflasi Juli tertinggi sejak 2015 tembus 4,94 persen, Ini Penyebabnya
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono melaporkan, inflasi Indonesia pada Juli tahun ini 0,64 persen secara bulanan atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,61 persen. Sementara inflasi Juli secara tahunan (year on year/yoy) tercatat sebesar 4,94 persen, naik dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 4,35 persen. 

Margo menyebutkan, secara inflasi yoy 4,94 persen merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015, di mana pada saat itu terjadi inflasi 6,25 persen secara yoy.

"Berdasarkan survei BPS dari 90 kota, penyumbang inflasi di Juli 2022, antara lain kenaikan harga cabai merah, tarif angkutan udara, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, dan cabai rawit," kata Margo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (1/8/2022). 

Sementara itu, dari seluruh kota yang dijadikan Indeks Harga Konsumen (IHK), seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi di kota Kendari sebesar 2,27 persen.

"Penyebab inflasinya antara lain tarif angkutan udara sebesar 0,75 persen, ikan layang 0,19 persen, dan bawang merah andilnya 0,15 persen," ujar Margo.

Sedangkan inflasi terendah terjadi di Pematang Siantar dan Tanjung sebesar 0,04 persen. 

Dia menjelaskan, berdasarkan komponen, komponen harga bergejolak memberikan andil sebesar 0,25 persen pada inflasi Juli secara month-to-month. Sementara komoditas penyebab utamanya berasal dari cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit. 

Komponen kedua adalah komponen harga yang diatur oleh pemerintah dengan andil sebesar 0,21 persen. Ini disebabkan karena kenaikan tarif angkatan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan tarif listrik.

"Kenaikan tarif listrik bagi pelanggan rumah tangga dan daya 3500 VA ke atas dan pelanggan pemerintah mulai 1 Juli 2022 menyebabkan andil inflasi tarif listrik sebesar 0,01 persen," ucap Margo. 

Komponen ketiga berasal dari komponen inti yang memberikan andil sebesar 0,18 persen, di mana komoditas penyumbangnya adalah mobil, ikan segar, dan sewa rumah. 

"Secara yoy, komponen harga bergejolak memberikan andil inflasi tertinggi sebesar 1,92 persen, penyebabnya karena kenaikan harga pada beberapa komoditas antara lain cabai merah, minyak goreng, dan bawang merah," tutur dia.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut