Ini Kelebihan Program BPNT dibandingkan Rastra

Transformasi Rastra menjadi BPNT mulai dilakukan secara bertahap mulai tahun 2017 di 44 Kota. Pada 2018, dilaksanakan perluasan BPNT dari 44 kota menjadi 219 kabupaten/kota secara bertahap dengan target 10 juta KPM.
Tercatat saat ini, 5,6 juta KPM di 202 Kabupaten masih menerima bantuan dalam skema penyaluran Bantuan Sosial Rastra. Guna menyeragamkan transformasi Rastra menjadi BPNT, Kemensos menargetkan per 1 September 2019, tidak ada lagi Rastra. Aturan ini berlaku nasional.
"Pada 2019, ditargetkan 514 kabupaten/kota di Indonesia sudah bertransformasi menjadi BPNT dengan sasaran 15,6 juta KPM," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Andi ZA Dulung, dalam acara Rapat Koordinasi Program Penanganan Fakir Miskin Penyaluran Bantuan Sosial Pangan 6T untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center, Manado, Sulawesi Utara, Kamis, (15/8/2019).
Dalam penyaluran BPNT, Kemensos mulai tahun 2019 menggandeng Perum Bulog melalui kerja sama dengan e-Warong (e-Warong KUBE, agen bank, dan RPK mitra Bulog) sebagai pemasok bahan pangan beras dan telur, terutama di daerah non penghasil beras. Hal diyakini dapat membantu percepatan pendistribusian stok beras yang dimiliki Bulog.
"Melalui strategi manajemen pemasaran yang dimiliki, saya yakin Bulog dapat berperan lebih optimal dalam penyaluran BPNT sesuai dengan prinsip 6T (tepat sasaran, harga, jumlah, mutu, waktu, dan administrasi)," kata dia.
Editor: Rahmat Fiansyah