Jaga Daya Beli Masyarakat, Realisasi Bansos Tunai Tembus 82 Persen
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Sosial (Kemensos) mengupayakan penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai bisa tepat sasaran di tengah pandemi Covid-19. Bansos tunai itu menyasar 9 juta masyarakat tidak mampu di 33 Provinsi di Indonesia.
Bansos tersebut disalurkan dalam dua gelombang dari April hingga Desember 2020 Gelombang pertama (April-Juni) penerima manfaat mendapatkan Rp600.000 per KK per bulan. Kemudian pada gelombang kedua yang berlangsung dari Juli-Desember telah disesuaikan menjadi Rp300.000 per KK per bulan.
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos, Asep Sasa Purnama menjelaskan, realisasi bantuan nasional telah mencapai 82 persen.
"Kami berterima kasih kepada semua Bupati, Walikota, Gubernur, Camat, Kepala Desa, Lurah, kemudian aparat, yang bahu membahu menyalurkan bantuan, sehingga apa yang sebelumnya kita perkirakan sebagai tantangan luar biasa, pada akhirnya bisa kita laksanakan dengan baik," ujar Asep saat diskusi yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (26/10/2020).
Asep menambahkan, bansos tunai tidak hanya berdampak sosial semata-mata bagi keluarga penerima manfaat, tapi juga berdampak ekonomi yang lebih besar lagi. Dengan adanya program itu, terjadi penambahan peredaran uang hingga Rp32,4 Triliun atau sekitar Rp2 triliun tiap bulan, sehingga mampu membantu menggerakkan kegiatan ekonomi di tingkat akar rumput.