Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Vaksin Covid-19 Terbaru Resmi Rilis, FDA Approve! 
Advertisement . Scroll to see content

Kantongi Sertifikat CPOB, Bio Farma Bisa Produksi Vaksin Covid-19 Mandiri

Rabu, 30 Desember 2020 - 14:44:00 WIB
Kantongi Sertifikat CPOB, Bio Farma Bisa Produksi Vaksin Covid-19 Mandiri
Ilustrasi vaksin. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Farmasi PT Bio Farma (Persero) memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). CPOB merupakan Good Manufacturing Practice (GMP) di mana fasilitas produksi Bio Farma layak untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Penyerahan sertifikat itu dilakukan dalam pertemuan yang dihadiri oleh tim pengadaan vaksin dan vaksinasi yang terdiri dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM), Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, Dirut Bio Farma Honesti Basyir, dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi. 

"Dalam pertemuan hari ini kita juga saksikan Penyerahan sertifikat CPOB atau GMP yang artinya fasilitas produksi Bio Farma layak utk memproduksi vaksin Covid-19," ujar Retno, Rabu (30/12/2020). 

Dia bilang, tanpa sertifikasi CPOB atau GMP ini, Bio Farma tidak dapat memproduksi vaksin Covid-19. Penyerahan sertifikat itu sendiri didasari atas kapasitas dan kapabilitas Bio Farma yang sudah diakui dunia. 

"Sebagaimana kita ketahui kualitas dan kapasitas Bio Farma juga telah diakui oleh CEPI, dalam due diligence yang dilakukan pada 15 September 2020 dengan hasil yang baik," katanya.

Dalam pertemuan itu, Retno mengatakan, Indonesia berhasil mengamankan pasokan vaksin dari AstraZeneca dan Novavax yang masing-masing sebesar 50 juta dosis dengan total 100 juta dosis. Selain itu, pada kamis 31 Desember 2020, pemerintah juga akan memperoleh 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac, China. Dengan dengan demikian, maka sudah 3 juta vaksin sinovac berada di Indonesia.

"Dari track multilateral diplomasi kita terus bekerja berkomunikasi dan berkoordinasi dengan WHO, GAVI dan lain-lain dalam rangka mengamankan akses vaksin melalui mekanisme COVAX-AMC (Advance Market Commitment) dengan range perkiraan perolehan adalah 3-20 persen jumlah penduduk. Kita terus akan kawal proses ini," katanya. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut