Kemenhub Akan Periksa Surat Persetujuan Berlayar KM Lintas Timur
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memeriksa surat persetujuan berlayar kapal KM Lintas Timur. Pasalnya, kapal bermuatan semen dan 18 kru kapal ini dilaporkan tenggelam di perairan Banggai Laut, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa (4/6/20919).
Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Kemenhub I Nyoman Sukayadnya mengatakan, pihaknya akan mengecek surat yang dikeluarkan oleh Syahbandar terkait. Surat persetujuan berlayar ini berlaku 24 jam dari waktu diterbitkan dan hanya dapat digunakan untuk satu kali pelayaran.
"Nanti kita cek dulu awalnya, pada waktu dia mengeluarkan surat perintah berlayar itu untuk laik layar dan laik muat, biasanya sudah keduanya," ujarnya di kantornya, Jakarta, Sabtu (8/6/2019).
Pasalnya, kapal tidak diperbolehkan berlayar dan mengangkut barang jika surat persetujuan ini tidak diberikan. Oleh karenanya, jika telah diperiksa dan ditemukan kelalaian maka pihaknya akan memberikan sanksi kepada syahbandar terkait.
"Nanti kita lihat. Nanti kita tanya di sana yang memberikan surat perintah itu bagaimana," kata dia.
Hingga saat ini sudah ditemukan dua orang korban di mana satu orang masih hidup dan satu lagi meninggal. Kemenhub beserta pihak terkait terus melakukan pencarian baik dari laut dan udara untuk menemukan 16 korban lainnya.
"Teman-teman BMKG juga terus memberikan informasi mengenai arah angin dan arus itu ke mana. Terus dari SAR juga sudah siap. Biasanya dari SAR itu secara umum," ucapnya.
Dia melanjutkan, pencarian ini akan terus dilakukan hingga tujuh hari setelah kejadian. Kemudian, akan dievaluasi lagi melihat situasi yang ada karena diperlukan penghitungan arah arus air dan angin saat kejadian.
"Kalau seandainya nanti belum juga ditemukan, nanti situasional ya. Kita mengharapkan secepatnya. Ini pentingnya informasi secepatnya ke Basarnas atau stasiun radio terdekat sehingga syahbandar mengetahui saat itu arus mengarah ke mana. Sehingga akhirnya pencarian lebih cepat, kalau seandainya nanti terlambat tahu-tahu sedang arus balik dan kita cari ke barat taunya arus ke timur," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk