Kementerian PUPR Harap Ada Pelatihan Tenaga Ahli untuk Infrastruktur

Selain itu, kecelakaan juga dikarenakan minimnya perencanaan, manajemen konstruksi dan pengawasan dalam pengerjaan proyek infrastruktur. Hal tersebut terlihat karena kecelakaan sering terjadi di waktu dini hari di mana ada indikasi pekerja pada saat itu kelelahan bekerja.

"Kontraktor tidak bekerja sendirian, dia ada ahli k3 (kemanan, kesehatan, dan keselamatan kerja). Pertanyaannya apakah sudah bekerja dengan baik? Karena kalau kita amati kecelakan kerja waktu subuh jam 3-5 pagi," ujarnya.

Meski Kementerian PUPR telah menganjurkan pada kontraktor untuk memberlakukan tiga shift kerja, namun kenyataan di lapangan berkata lain. Masih banyak proyek-proyek yang dikerjakan hanya dengan dua shift setiap harinya sehingga pekerja kelelahan karena dipaksa bekerja melebihi waktu yang ditentukan.

"Pertanyaannya apakah kontraktor siapkan pekerja tiga shift atau dipaksa tiga shift? Jadi kontraktor harus siapkan bedeng pekerja siapkan shift pagi, sore, dan malam. Jangan digeber," tuturnya.

Karena itu, ia menyarankan agar pengerjaan konstruksi tersebut diawasi dengan baik dan berkala oleh pemerintah supaya pengerjaan bisa dijaga mutu dan kualitasnya.

"Ini perlu turun ke bawah dampingi yang kerja di proyek, jangan kita lepas kerja tiga shift sehingga itu tidak bekerja. Karena keselamatan kerja berbarengan dengan mutu dan kualitas," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk