Kerugian Ekonomi dari Dampak Gunung Agung Capai Rp2 Triliun
JAKARTA, iNews.id - Erupsi Gunung Agung di Bali turut berdampak pada kerugian ekonomi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan, kerugian akibat meningkatnya Status Awas Gunung Agung periode pertama pada 22 September 2017 hingga 29 September 2017 mencapai triliunan rupiah.
"Kerugiannya diperkirakan sekitar Rp1,5-2 triliun," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantornya, Jakarta, Selasa (5/12/2017).
Jumlah tersebut meliputi potensi kerugian sektor pariwisata Rp264 miliar, perbankan Rp1,05 triliun, hilangnya pekerjaan para pengungsi Rp204,5 miliar, sektor pertanian, peternakan, kerajinan Rp 100 miliar, dan berhentinya aktivitas pertambangan, pembangunan di Karangasem, serta kerugian lainnnya sekitar Rp200-500 miliar.
Sutopo menuturkan, kantor Perwakilan Bank Indonesia Denpasar menghitung kerugian pariwisata dampak penutupan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai selama tiga hari mencapai sekitar Rp209 miliar.
Selain itu, perhitungan kerugian juga berdasarkan 44.000 turis mancanegara yang batal datang dengan rata-rata belanja sekitar Rp1,3 juta per hari per orang selama rata-rata tinggal tiga hari di Bali.