Kesejahteraan Buruh Tani Relatif Jadi Lebih Baik
Dengan memerhatikan kedua perubahan tersebut, dapat dikatakan pada Oktober 2018 ini daya beli atau kesejateraan buruh tani relatif menjadi lebih baik dibanding buruh bangunan. "Karena baik dalam bentuk persentase maupun absolut, peningkatan upah nominal yang diterima buruh tani lebih besar dari yang diterima buruh bangunan", katanya.
Selain itu, lanjut Andri, daya beli atau kesejahteraan buruh tani juga relatif lebih stabil dibanding buruh bangunan. Sebab, baik dalam persentase maupun absolut, penurunan upah riil buruh tani jauh lebih rendah, yaitu hanya sebesar 0,04 persen, dibandingkan buruh bangunan yang mencapai 0,20 persen.
Tingkat kesejahteraan petani juga terlihat dari Nilai Tukar Petani (NTP). Berdasarkan data BPS NTP per September 2018 naik mencapai 103,17 atau 0,59 persen dibandingkan periode Agustus 2018.
"Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di Indonesia. Semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani,” kata Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Kariyasa.
Meningkatnya kesejahteraan dan daya beli petani, turut andil menjaga ekonomi Indonesia, mengingat penduduk negeri ini lebih banyak tinggal di pedesaan. Selain itu, kebanyakan profesi masyarakat pedesaan adalah petani.
Editor: Ranto Rajagukguk