KNKT Rilis Hasil Investigasi Jatuhnya JT 610, Begini Kata Bos Lion Air
TANGERANG, iNews.id - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah merilis hasil investigasi jatuhnya pesawat JT 610. Hasil investigasi itu berisikan rekomendasi-rekomendasi untuk pemangku kepentingan di dunia penerbangan agar kejadian serupa tak terulang lagi.
Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan, apapun catatan KNKT menjadi perhatian bagi maskapai. Dia menilai, komisi sudah bekerja dengan baik dan profesional dalam kasus ini.
"Kita mengapresiasi itu, tapi apapun hasilnya itu menjadi rekomendasi, dan rekomendasi itu harus dilakukan," kata Edward di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/10/2019) malam.
Edward mengatakan, dunia penerbangan memiliki regulasi ketat. Dengan begitu, seluruh pihak, termasuk Lion Air, sudah seharusnya mematuhi saran untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Siapapun yang kena rekomendasi harus melakukan perbaikan. Dunia penerbangan yang ada itu adalah perbaikan, perbaikan, dan perbaikan," ujarnya.
Edward menilai, apa yang dilakukan KNKT bukan mengadili, melainkan memberikan rekomendasi. Namun rekomendasi itu harus dipenuhi karena kalau tidak, sertifikasi penerbangan bisa dicabut.
KNKT sebelumnya telah memberikan rekomendasi terkait kecelakaan JT 610. Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang itu jatuh tak lama setelah take-off dari Bandara Soekarno-Hatta pada akhir Oktober 2018.
Terkait kecelakaan itu, KNKT telah menerbitkan enam rekomendasi masing-masing tiga untuk Boeing selaku pabrikan dan Lion Air sebagai operator pesawat. Hasil investigasi itu sudah ditembuskan ke sejumlah pihak, termasuk Kementerian Perhubungan.
Untuk Boeing, KNKT meminta agar perusahaan asal AS itu memperbaiki standar penggunaan pesawat yang lebih umum sehingga seluruh pilot bisa menggunakannay dengan baik.
Untuk Lion Air, KNKT merekomendasikan agar maskapai memperbaiki pelatihan, termasuk silabus training. Komisi juga meminta agar sistem di pesawat selalu di-update secara berkala.
Editor: Rahmat Fiansyah