Kontribusi BUMN di Indonesia Lebih Kecil Dibanding Negara Lain, Ini Langkah Erick Thohir
Hal serupa juga dilakukan BUMN China, di mana kontribusi perusahaan plat merahnya mampu memberikan keuntungan finansial terhadap PDB negara setempat hingga mencapai 58,4 persen dari total aset sebesar 10,400 miliar dolar AS. Sementara itu, Superholding Malaysia masih tertinggal dengan Indonesia. Di mana, pada tahun yang sama kontribusi Khazana sebesar 1,4 miliar dari jumlah asetnya 33 miliar dolar AS.
"Hal ini mengindikasikan akselerasi kinerja BUMN perlu ditingkatkan, bukan hanya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga diharapkan dapat menjadi engine pertumbuhan itu sendiri," tulis lampiran dalam beleid tersebut dikutip pada Minggu (11/10/2020).
Dari segi aset, dari data yang dipublikasi Kementerian BUMN, selama lima tahun terakhir aset perseroan plat merah mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2015 aset BUMN tercatat sebesar Rp5.760 triliun, dan pada akhir 2019 menjadi sebesar Rp 8.734 triliun. Angka ini menunjukan bahwa selama lima tahun terakhir aset BUMN tumbuh sebesar 51,63 persen atau rata-rata per tahunnya tumbuh 11 persen.
Ekuitas BUMN juga naik signifikan. Hingga akhir 2019, total Ekuitas seluruh perseroan mencapai Rp800 triliun. Sementara, laba bersihnya mencatatkan angka positif di akhirnya 2019 senilai Rp152 triliun. Meski begitu, angka ini menurun bila dibandingkan dengan periode yang sama 2018 yang mencapai Rp189 triliun.
Sementara itu, capital expenditure (Capex) atau belanja modal BUMN juga mengalami peningkatan. Pada 2015, jumlah agregat Capex dalam satu tahun mencapai Rp221 triliun. Angka ini semakin meningkat dari tahun ke tahun hingga puncaknya pada akhir 2019 belanja modal BUMN mencapai Rp361 triliun.