Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Perintahkan BUMD Jakarta Beli Pangan dari Daerah Terdampak Bencana Sumatra
Advertisement . Scroll to see content

Lonjakan Inflasi AS Tandai Disrupsi Ekonomi Global, Menko Airlangga: Kita Harus Hati-Hati

Sabtu, 12 Maret 2022 - 19:46:00 WIB
Lonjakan Inflasi AS Tandai Disrupsi Ekonomi Global, Menko Airlangga: Kita Harus Hati-Hati
Menteri Koordinator Bidang Perrkonomian, Airlangga Hartarto, seusai memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sabtu (12/3/2022). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

MAKASSAR, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perrkonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan lonjakan inflasi Amerika Serikat (AS) sebesar 7,9 persen pada Februari 2022 yang dipicu kenaikan harga komoditas, menandai terjadinya disrupsi ekonomi global

Menyikapi hal itu, lanjutnya, Pemerintah Indonesia berhati-hati dan terus mencermati perkembangan ekonomi global guna menyusun kebijakan strategis di dalam negeri.

Menurut Menko Airlangga, lonjakan inflasi di AS bakal membuat negara adidaya itu menaikkan suku bunga, meskipun sedang terlibat dalam krisis geopolitik di Eropa Timur.

"Memang Amerika alami high inflation, mereka sekarang akan mulai menaikkan (suku bunga). Namun, dengan adanya krisis di Rusia, harapannya ini agak direm sedikit," kata Menko Airlangga menjawab pertanyaan MNC Portal Indonesia dalam jumpa pers, setelah Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sabtu (12/3/2022). 

Menko Perekonomian menilai Indonesia dapat terkena dampak konflik Rusia dan Ukraina secara tidak langsung. Secara spesifik, ia menyebut akan ada dampak atas kenaikan harga minyak.

"Super commodity price ini tentu akan berakibat bagi Indonesia secara tidak langsung, salah satunya harga minyak yang sudah mulai bergerak sampai 150 dolar AS per barel," tutur Menko Airlangga.

Dia mengungkapkan, pemerintah mewaspadai kenaikan harga minyak yang dapat berimbas terhadap kemampuan fiskal. Konflik Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan  juga membuat disrupsi rantai pasokan atau supply chain di tingkat global.

"Disrupsi ini sangat mengganggu supplychain. Kita harus berhati-hati," ungkap Menko Airlangga.

Dia menjelaskan, kedua negara tersebut memiliki pengaruh bagi ekonomi dunia, seperti Rusia sebagai pemasok gas terbesar di Eropa, dan Ukraina sebagai salah satu produsen besar biji-bijian dan minyak nabati, seperti, gandum, rapeseed hingga sunflower oil.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Airlangga mengatakan, pemerintah bakal terus berkonsentrasi untuk menjaga harga bahan pokok di tingkat domestik tidak ikut menjerit.

Lebih jauh, Airlangga juga tak ingin agar kebutuhan fiskal nasional menjadi terbatas, terutama untuk mengantisipasi lonjakan harga di pasaran.

"Kalau penangangan Covid-19 'gas dan rem', sekarang 'gas dan rem'nya adalah untuk kenaikan harga dan ketersediaan di dalam negeri," ujar Menko Airlangga.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut