Kereta LRT Jabodebek ini diproduksi dalam negeri oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA di Madiun, Jawa Timur. Dia menyebut, konten lokal yang digunakan untuk keseluruhan proyek ini mencapai 60 persen. Ini juga menjadi faktor penghematan biaya proyek.
"Ini kan hampir semua buatan dalam negeri kira-kira kurang lebih 60 persen local content, itu keretanya buatan LEN dengan INKA yang mereka sudah berkolaborasi," ucapnya.
Selain itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek ini juga berhasil menghemat uang negara karena menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Dengan demikian, tidak banyak biaya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dikucurkan.
"Ini proyek KPBU, bukan APBN atau swasta. Ada kolaborasi Kemenhub, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kemenko Kemaritiman," kata Budi.
Proyek LRT Jabodebek ini membutuhkan biaya sebesar Rp22,8 triliun. Dengan rincian, sebesar 60 persen ditanggung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero), sebesar 30 persen ditanggung PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan 10 persen dibiayai pemerintah.
Editor: Ranto Rajagukguk
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku