Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemendag Musnahkan 16.591 Balpres Pakaian Bekas Impor Ilegal, Tindak Tegas Pelanggaran
Advertisement . Scroll to see content

Mendag Ancam Hentikan Produk Impor dari Eropa

Jumat, 20 April 2018 - 19:47:00 WIB
Mendag Ancam Hentikan Produk Impor dari Eropa
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (Foto: iNews.id/Isna Rifka Sri Rahayu)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengancam akan menghentikan mengimpor produk dari negara Eropa karena melarang penggunaan produk berbahan minyak sawit (Crude Palm Oil/CPO). Hal ini dikarenakan jaringan supermarket Inggris Iceland Co dan negara Norwegia berencana menghentikan penggunaan minyak sawit dan turunannya.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita merasa tidak terima dengan rencana tersebut. Sebab, Indonesia sebagai salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia akan terancam kegiatan ekspor kelapa sawitnya. "Kita itu kan oleh swasta dan kita juga bisa minta swasta untuk tidak menjual produk-produk dari Inggris, enak-enak saja," ujarnya setelah meluncurkan Trade Expo Indonesia, Jakarta, Jumat (20/4/2018).

Ia bahkan mengancam, jika Norwegia benar-benar menggulirkan kebijakan tersebut akan menyetop impor ikan salmon ke negara tersebut. Sebelumnya, pemerintah telah berkomunikasi dengan parlemen Norwegia mengenai hal ekspor kelapa sawit.

"Norwegia juga sampai menteri sampai datang walaupun itu parlemennya dan dijelaskan pemerintah Norwegia menolak untuk dibatasi," kata dia.

Sebagai informasi, Council of Palm Oil Producer Countries (CPOPC) atau Dewan Negara Produsen Kelapa Sawit menilai hal ini menyesatkan konsumen global. Tindakan tersebut berpotensi mendiskreditkan citra positif kelapa sawit secara global, sekaligus menjadi kampanye negatif terhadap industri kelapa sawit di dunia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut