Menkeu Sebut Ekonomi Indonesia Kuat, Tidak Serapuh Turki
TANGERANG, iNews.id – Pemerintah menyatakan, kondisi ekonomi Indonesia cukup kuat sehingga berbeda dengan Turki yang tengah di ambang krisis ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih positif. Hal ini terlihat dari berbagai indikator makro ekonomi yang ada.
"Indonesia punya hal-hal positif yang dilihat selama minggu ini. Pertumbuhan (ekonomi) kuat, inflasi rendah, dan defisit APBN diperkirakan lebih rendah," kata Menkeu di Tangerang, Senin (13/8/2018).
Kendati demikian, Menkeu mengatakan, pemerintah akan tetap memantau perkembangan gejolak pasar keuangan di Turki mengingat banyak pihak akan menganggap hal tersebut sebagai gangguan yang terjadi di pasar negara berkembang.
"Jadi kami ingin membedakan narasinya Indonesia dengan negara-negara yang selama ini memiliki kelemahan dan kerapuhan yang tinggi," ujar dia.
Mata uang Turki, lira anjlok cukup dalam melawan dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar lira di pasar spot sejak awal tahun sudah anjlok 78,73 persen terhadap greenback. Anjloknya lira terjadi menyusul memburuknya hubungan Turki dengan AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan sentimen mengenai gejolak ekonomi Turki turut menjadi faktor yang membuat sejumlah mata uang di dunia, termasuk rupiah tertekan.
"Diketahui, Turki memiliki banyak eksposure utang terhadap Eropa sehingga ketika ekonomi Turki di ambang krisis maka akan mempengaruhi ekonomi Eropa dan dapat berdampak ke negara di kawasan Asia," kata dia.
Editor: Rahmat Fiansyah