Menko Airlangga: Penguatan PPKM Mikro dan Percepatan Vaksinasi Kunci Utama Kendalikan Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penguatan empat pilar, yakni Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI, dan Polri bisa membantu penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dan percepatan program vaksinasi menjadi kunci penting dalam pengendalian Covid-19.
"Penguatan peran 4 pilar akan bisa membantu penguatan PPKM Mikro, untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19. Belajar dari daerah-daerah
dengan lonjakan kasus tinggi yang lalu, maka penguatan implementasi dan percepatan vaksinasi menjadi kunci utama pengendalian Covid-19," kata Airlangga dalam keterangannya, Senin (21/6/2021).
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta hari ini, pemerintah akan menguatkan dan memastikan implementasi kebijakan penanganan Covid-19, baik di hulu maupun di hilir.
Kebijakan di hulu yaitu yang terkait dengan penguatan PPKM Mikro, serta peningkatan pelaksanaan testing dan tracing, antara lain penguatan PPKM Mikro dengan pengetatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, yang akan diberlakukan pada 22 Juni hingga 5 Juli 2021, peningkatan jumlah testing yang harus dilakukan oleh seluruh daerah, terutama daerah dengan jumlah dan tingkat kasus aktif tertinggi, minimal harus sudah memenuhi standar WHO.
Selain itu, peningkatan pelaksanaan tracing di tingkat komunitas mikro (Desa/RT/RW) dengan mengoptimalkan peran Posko Desa sesuai penerapan PPKM Mikro, pimpinan daerah harus menargetkan positivity rate di bawah 5 persen, dengan intensifikasi testing dan tracing, serta percepatan vaksinasi melalui peningkatan jumlah vaksinasi dengan target 1 juta suntikan per hari pada akhir Juni atau awal Juli 2021, dan penyiapan sentra vaksinasi di tempat sumber keramaian kegiatan masyarakat (pelabuhan, bandara, terminal, pasar, dan lainnya).
Sedangkan, berbagai kebijakan di hilir antara lain target penambahan tempat tidur (TT Isolasi dan TT ICU) di RS hingga mencapai 40 persen dari
kapasitas RS, dan penambahan TT Isolasi di Rusun Nagrak-Cilincing yang berkapasitas 2.550 TT dan di Rusun Pasar Rumput dengan kapasitas 3.986 TT; pemenuhan kebutuhan tambahan tenaga kesehatan, alat kesehatan dan obat-obatan untuk memenuhi tambahan TT Covid-19 di seluruh RS (sesuai pedoman Kemenkes) dan untuk pemanfaatan rusun isolasi Covid-19.
Selain itu, pimpinan daerah harus memastikan peningkatan kapasitas TT untuk Covid-19 akan tercapai agar bisa mengendalikan kenaikan Bed Occupancy Ratio (BOR), dan penyediaan fasilitas hotel untuk isolasi dan untuk pelaksanaan karantina bagi para PMI.
Sementara itu, merujuk pada data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), tingkat kasus aktif per 20 Juni 2021 adalah 7,17 persen, lebih tinggi daripada global yang sebesar 6,45 persen; tingkat kesembuhan sebesar 90,08 persen, lebih rendah dibandingkan global yang 91,38 persen; dan tingkat kematian sebanyak 2,75 persen lebih tinggi daripada global yang sebesar 2,16 persen.
Kondisi ini ditambah lagi dengan jumlah kasus terkonfirmasi yang baru di tanggal 20 Juni 2021 yang mencapai 13.737 kasus, yang merupakan angka tertinggi nasional sejak Januari 2021 lalu. Dengan penambahan sebanyak itu, total akumulasi kasus Covid-19 sebanyak 1.989.909.
Jumlah kasus aktif per 20 Juni 2021 sebanyak 142.719 kasus, mengalami tren peningkatan 51,12 persen dibandingkan per 3 Juni yang 94.438 kasus. Jumlah kasus konfirmasi baru telah menjadi lebih tinggi dibandingkan jumlah kesembuhan baru, sejak 4 Juni 2021 yang lalu. Peningkatan Kasus aktif tersebut meningkatkan BOR, per 20 Juni 2021 BOR Nasional sebesar 64 persen (TT Isolasi dan TT ICU).
Terdapat lima provinsi dengan BOR ≥ 70 persen, yaitu DKI Jakarta (86 persen), Jawa Barat (84 persen), Jawa Tengah (82 persen), Banten (80 persen), dan D.I. Yogyakarta (79 persen). Juga masih terdapat empat provinsi dengan BOR antara 50-70 persen dan 25 Provinsi dengan BOR < 50 persen. Sedangkan, di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 87 Kabupaten/Kota dengan tingkat BOR >70 persen, dan sebagian besar berada di Pulau Jawa.
Sementara itu, BOR di RSDC Wisma Atlet mengalami tren peningkatan dalam satu bulan terakhir. Walaupun telah dilakukan penambahan 1.400 TT pada 14 dan 15 Juni 2021, namun BOR kembali meningkat per 21 Juni 2021 pagi. Hari ini, BOR Wisma Atlet mencapai 81,28 persen, sedangkan kondisi sehari sebelumnya (20 Juni 2021) adalah 79,46 persen.
Editor: Jujuk Ernawati