Mentan Sebut RI Ekspor Jagung 372.000 Ton dan Setop Impor 9,2 Juta Ton
Dengan demikian, izin impor gandum pakan sebanyak 200.000 ton untuk pabrik pakan besar tidak direalisasikan, namun menggantikannya dengan membeli jagung lokal. Dampak pengalihan gandum ke jagung oleh pabrik pakan besar mengakibatkan jagung yang biasa diserap peternak kecil mandiri menjadi terserap oleh pabrik pakan besar.
“Akibatnya pasokan jagung pakan ternak yang tersedia diserap seluruhnya oleh pabrik pakan besar. Kebutuhan total jagung pakan 18 juta ton pertahun atau 1,5 juta ton per bulan, di antaranya untuk peternak kecil mandiri sebesar 2,64 juta ton pertahun atau 220.000 per bulan,” tuturnya.
Namun, pada waktu tertentu peternak kecil tidak memperoleh pasokan. Kondisi ini terjadi pada pertengahan Oktober hingga awal November 2018, di mana ketersediaan jagung bagi peternak kecil berkurang dan harganya menjadi naik tidak terjangkau. “Inilah yang membuat para peternak kecil protes berteriak menjerit,” katanya.
Memerhatikan kondisi itu, pemerintah berupaya hadir menyelesaikan masalah yang ada dengan opsi impor jagung 50.000 hingga 100.000 ton bagi peternak kecil sebagai tindakan jaga-jaga. “Jumlah impor ini sangat kecil dibandingkan prestasi ekspor jagung 372.000 ton dan setop impor 3,5 juta ton tiap tahun. Jika harga jagung nasional turun, maka jagung eks impor tidak dikeluarkan ke pasar,” kata Amran.
Editor: Ranto Rajagukguk