Moody's Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2019 Jadi 4,8 Persen
Sebelumnya, Moody's tahun 2017 lalu memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 mencapai 5,2 persen.
Melambatnya pertumbuhan global tidak terlepas dari semakin ketatnya likuiditas dan perang dagang antara AS dan China. Sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman yang selama ini tergantung pada perdagangan global akan berdampak paling signifikan.
"Kami memperkirakan pertumbuhan global akan melambat di bawah 3 persen pada 2019-2020, dari proyeksi 2017-2018 sebesar 3,3 persen," tulisnya.
Hampir semua negara pada tahun depan perekonomiannya akan melambat, seperti AS, Uni Eropa, China, dan Korea Selatan. Negara-negara emerging market G20 juga akan turun dari 5 persen pada 2018 menjadi 4,6 persen pada 2019 dan akan kembali naik pada 2020 menjadi 4,9 persen.
"Kontraksi (pertumbuhan) di Turki dan Argentina di samping perlambatan di China, akan menekan pertumbuhan emerging market secara agregat pada 2019," katanya.
Pada 2020, Moody's memprediksi pertumbuhan ekonomI RI makin melambat ke 4,7 persen. Hal tersebut, kata Kang, akan dipicu perlambatan belanja pemerintah, belanja rumah tangga, dan ekspor.
"Kendati demikian, kami memprediksi pembangunan infrastruktur akan menopang tren positif investasi," ujar dia.
Editor: Rahmat Fiansyah