Negara ASEAN dan Australia Menolak Proteksionisme
SIDNEY, iNews.id – Negara-negara ASEAN dan Australia satu suara menolak praktik proteksionisme dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia. Pernyataan tersebut dilontarkan di tengah kekhawatiran perang dagang dipicu kebijakan Amerika Serikat (AS) menetapkan tarif untuk baja dan aluminium impor.
“Anda tidak akan bisa tumbuh kuat dengan menutup pintu bagi pasar lain. Proteksionisme adalah jalan buntu. Ia bukan tangga yang bisa mengeluarkan Anda dari pertumbuhan ekonomi yang rendah. Ia adalah sekop yang justru menggali lebih dalam. Kita harus menghadapi dunia, bukan bersembunyi. Perdagangan bebas harus dirangkul, bukan dijauhi,” kata Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull di Sidney, Australia, dikutip dari Reuters, Sabtu (17/3/2018).
Pernyataan anti-proteksionisme ini merespon sentimen pasar yang cemas dengan potensi perang dagang antara AS dengan China dan Eropa. Hal ini dipicu rencana Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif baja dan aluminium impor serta kemungkinan menyasar 60 miliar dolar AS impor dari China dengan target sektor teknologi dan telekomunikasi.
“ Saya tahu suasana global saat ini mungkin mengarah berlawanan tapi di ASEAN, kami berupaya memperdalam saling ketergantungan untuk bekerja sama demi membuka pasar,” kata Lee Hsion Loong, Perdana Menteri Singapura.
Dalam pertemuan multilateral tersebut, Australia menjadi tuan rumah ASEAN meski bukan menjadi anggota komunitas tersebut. Isu perdagangan menjadi topik utama dalam pertemuan tersebut di samping isu hak asasi manusia (HAM) dan kebijakan China di ASEAN.