Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal III Surplus Didukung Transaksi Berjalan
Namun defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).
Adapun transaksi modal dan finansial pada kuartal III 2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung. Di kuartal III 2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar 6,1 miliar dolar AS atau 2,0 persen dari PDB, lebih tinggi dari capaian surplus pada kuartal II sebesar 1,6 miliar dolar AS atau 0,6 persen dari PDB).
Surplus tersebut bersumber dari aliran masuk neto (net inflows) investasi langsung yang tetap terjaga sebesar 3,3 miliar dolar AS.
Investasi lainnya juga mengalami surplus, setelah mengalami defisit pada kuartal sebelumnya, yang dipengaruhi oleh penurunan pembayaran neto pinjaman luar negeri, peningkatan penempatan simpanan nonresiden di dalam negeri, serta tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR).
Di samping itu, investasi portofolio selama kuartal III 2021 mencatat net inflows sebesar 1,1 miliar dolar AS, meskipun menurun dari kuartal II sebesar 4,0 miliar dolar AS, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.
Sementara posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai 146,9 miliar dolar AS. Posisi tersebut lebih tinggi dibandingkan akhir Juni lalu sebesar 137,1 miliar dolar AS.
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional," ujarnya.
Bank Indonesia ke depan akan senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian. Selain itu, melanjutkan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.
Editor: Jujuk Ernawati