Pemerintah Diminta Fokus Perbaiki Ekonomi pada 2021
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan rendah tahun ini. World Bank baru-baru ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini di 0 persen, sementara IMF memprediksi di 0,5 persen.
Ekonom sekaligus Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini dirasa wajar karena hampir seluruh negara juga merasakan hal yang sama akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah tidak perlu berfokus untuk tahun 2020, melainkan menyiapkan bagaimana pertumbuhan ekonomi pada 2021.
 
                                "Poin kita bukan levelnya, kontraksi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari pada tahun 2020, tapi poin pentingnya adalah lebih kepada bagaimana kita mempersiapkan recoverynya," ujar Piter dalam diskusi daring, Rabu (10/6/2020).
Dia pun mencontohkan negara yang berkontribusi tinggi terhadap perekonomian dunia seperti, Amerika Serikat dan China, pertumbuhan ekonominya merosot tajam akibat pandemi ini. "World Bank kan memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia mengalami kontraksi hingga minus 5 persen, artinya itu disebabkan oleh sumbangsih kontraksi yang sangat besar di negara maju yang memiliki kontribusi sangat besar terhadap output global, yaitu AS dan China," kata dia.
Piter mengatakan, dengan fokus untuk mempersiapkan perbaikan pertumbuhan ekonomi 2021 mendatang dibanding terlalu fokus pada tahun ini, maka persiapan yang dilakukan pemerintah bisa jauh lebih baik.
"Misalkan kita minus 2 pesen, Kalaupun kita minus 2 persen yang menjadi fokus kita adalah berapa kita akan tumbuh di 2021, lebih baik kita tumbuh minus 2 persen tapi kita bisa tumbuh 6-7 persen pada tahun 2021, ketimbang kita bisa menahannya di level 0 persen (tahun ini) tapi di tahun 2021 kita belum bisa bangkit, kita hanya tumbuh 1-2 persen, itu menurut saya yang harus dihindari," ucap Piter.
Editor: Ranto Rajagukguk