Pemerintah-DPR Sepakati Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2-5,5 Persen di 2022
Lebih lanjut dia menuturkan, perlu mewaspadai faktor tapering, supply disruption, dan administered price dalam menjaga inflasi. Meski rata-rata inflasi 2021 masih di bawah 1,5 persen, namun menurut dia, pada tahun depan harus tetap mempertimbangkan secara hati-hati faktor yang bisa mempengaruhi.
“Pemerintah akan terus melakukan berbagai reform untuk bisa memperbaiki dari sisi komunikasi, sisi distribusi, sisi suplai pasokan, dan juga untuk melihat pola dari seasonality atau musiman yang biasanya juga mempengaruhi inflasi,” ujarnya.
Sedangkan dalam memberikan proyeksi untuk nilai tukar dan tingkat suku bunga SUN 10 tahun, dia mengatakan, faktor yang menentukan, yaitu gerakan suku bunga internasional maupun denominasi dolar AS yang sangat bergantung dari pemulihan ekonomi di AS.
“Dari sisi dua faktor ini, terutama Amerika Serikat kita perlu mengantisipasi pergerakan terhadap rupiah kita. Walaupun rupiah Indonesia dalam hal ini dari sisi depresiasi yield to date-nya relatif di 2,3 persen dibandingkan dengan negara lain emerging country yang mengalami koreksi lebih dalam, Indonesia relatif cukup baik,” tutur Sri Mulyani.
Editor: Jujuk Ernawati