Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Profil Indonesia Investment Authority, yang Diminta Luhut Dapat Suntikan Rp50 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Pemerintah Optimistis SWF Dapat Suntikkan Dana dari Investor Luar Negeri Rp280 Triliun 

Rabu, 03 Februari 2021 - 16:55:00 WIB
Pemerintah Optimistis SWF Dapat Suntikkan Dana dari Investor Luar Negeri Rp280 Triliun 
Pemerintah memproyeksikan anggaran investasi yang bersumber dari investor luar negeri melalui Sovereign Wealth Fund (SWF) mencapai Rp280 triliun. (Foto: Sindonews) 
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memproyeksikan anggaran investasi yang bersumber dari investor luar negeri melalui Indonesia Investment Authority (INA) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) mencapai Rp280 triliun. Jumlah itu hanya diperoleh selama kurun waktu 1-2 tahun kedepan pasca INA diresmikan.  

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo optimistis angka tersebut bisa diperoleh melalui upaya kerja sama dengan sejumlah investor global. "Saya pikir itu bisa dicapai. 1 sampai 2 tahun ke depan, bisa menyumbang 20 miliar dolar AS," ujarnya, Rabu (3/2/2021).  

Saat ini, belum ada komitmen kerja sama Indonesia dan investor global untuk pendanaan investasi di INA. Meski begitu, sejumlah investor telah menyampaikan ketertarikannya. Untuk aset awal SWF, pemerintah tetap menyiapkan pendanaannya.  

"Saya akan mengatakan bahwa belum ada komitmen yang kuat, tetapi menurut saya ada minat yang kuat, namun kami tetap mengupayakan dengan serius. Dan kami juga telah menyiapkan aset yang kuat yang akan ditempatkan sebagai aset awal,"  

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menyebut, sudah ada beberapa negara yang menyatakan minatnya untuk bergabung dengan INA. Di antaranya Jepang, Amerika Serikat, Kanada, hingga Uni Emirat Arab.  

"Saat ini sudah ada beberapa negara sampaikan ketertarikan dari AS, Jepang, Uni Emirat Arab, Saudi Arab dan Kanada," kata Jokowi, dalam video virtual, beberapa waktu lalu. 


Dia menuturkan, pembiayaan pembangunan yang baru bukan hanya berbasis pinjaman, melainkan bentuk penyertaan modal atau saham. Dengan sistem pembiayaan ini diperkirakan lebih menyehatkan ekonomi Indonesia. 

"Modal atau ekuitas sehatkan ekonomi kita, sehatkan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) kita di sektor infrastruktur dan energi," ujarnya. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut