Pendapatan Negara Tembus Rp1.407,9 Triliun di Semester I 2023, Naik 5,4 Persen
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa pendapatan negara menembus Rp1.407,9 triliun atau 57,2 persen dari target APBN 2023 pada kuartal I 2023. Torehan ini melanjutkan kinerja baik hingga akhir Juni 2023, atau naik 5,4 persen (yoy).
"Hingga akhir Juni 2023, penerimaan pajak tumbuh positif meskipun melambat ke pertumbuhan single digit. Penerimaan pajak sampai semester I 2023 mencapai Rp970,20 triliun atau 56,47 persen dari target, tumbuh 9,9 persen (yoy), didukung kinerja kegiatan ekonomi di triwulan I 2023," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Juli 2023 di Jakarta, Senin (24/7/2023).
Sri Mulyani menambahkan, perlambatan pertumbuhan penerimaan pajak antara lain disebabkan oleh penurunan harga minyak bumi yang menyebabkan kontraksi PPh Migas, penurunan Impor yang berimplikasi pada PPh 22 Impor dan PPN Impor, serta kebijakan Program Pengungkapan Sukarela (PPS) tahun lalu yang tidak terulang pada tahun 2023 sehingga menyebabkan kontraksi pada PPh Final.
"Sementara itu, dari sisi sektoral, penurunan impor sejalan dengan perlambatan pertumbuhan sektor industri pengolahan dan perdagangan. Pada saat yang sama, sektor pertambangan melambat akibat penurunan harga komoditas," ucapnya.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai menurun akibat penurunan bea keluar dan cukai per 30 Juni 2023, sedangkan penerimaan bea masuk masih menunjukkan kinerja positif. Penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp135,43 triliun (44,67 persen dari target, turun 18,83 persen yoy).
"Penerimaan Bea Masuk tumbuh 4,65 persen (yoy), didorong oleh kenaikan tarif efektif, pertumbuhan BM kendaraan dan menguatnya kurs dolar AS meskipun terjadi penurunan basis impor. Sementara itu, penerimaan cukai menurun 12,20 persen (yoy) karena total produksi yang menurun utamanya dari Golongan 1," tuturnya.