Realisasi Investasi 2019 Tembus Rp809,6 Triliun, Mayoritas dari Asing

Rabu, 29 Januari 2020 - 12:53:00 WIB

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia. (Foto: iNews.id/Aditya Pratama)

JAKARTA, iNews.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi yang masuk ke Indonesia pada 2019 mencapai Rp.809,6 triliun. Angka ini lebih tinggi 102,2 persen dari target realisasi investasi yang dicanangkan tahun 2019 sebesar Rp792 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menuturkan, dalam menghitung realisasi tersebut, pihaknya menggunakan asumsi kurs rupiah sebesar Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS) yang sesuai dengan asumsi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Perlu diketahui, rata-rata kurs rupiah untuk tahun lalu senilai Rp14.146 per dolar AS.

RI Bidik Kerja Sama Sektor Maritim dengan Rusia, Ini Potensinya

"Jadi realisasi investasi tahun 2019 melampaui target yang ditetapkan Bappenas," ujar Bahlil di Kantor BKPM, Jakarta Rabu (29/01/2020).

Realisasi investasi di Indonesia pada 2019 tersebut terbagi atas Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp423,1 triliun. Angka ini hanya 87,5 persen dari target yang dicanangkan yakni sebesar Rp483,7 triliun.

Namanya Dicatut Kepala BKPM, Jokowi: Untuk Kebaikan Enggak Ada Masalah

Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 2019 senilai Rp386,5 triliun. Angka ini 125,4 persen dari target yang dicanangkan yakni sebesar Rp208,3 triliun.

Khusus untuk triwulan IV 2019, BKPM mencatat realisasi PMA mencapai Rp105,3 triliun. Sedangkan untuk PMDN tercatat mencapai Rp103 triliun.

Bahlil menambahkan, dari realisasi investasi tersebut telah berhasil menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.033.835 orang sepanjang 2019. "Total penyerapan tenaga kerja Indonesia sepanjang 2019 mencapai 1.033.835 orang," ucap Bahlil.

Menurut Bahlil, peningkatan realisasi investasi pada 2019 menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus melaksanakan dan mengawal kegiatan investasi yang ada di Indonesia. "Kami fokus pada investasi berkualitas dan menggandeng UMKM agar menciptakan multiplier effects bagi masyarakat," kata Bahlil.

Editor: Ranto Rajagukguk