Rencana Pembentukan Holding BUMN Penerbangan, Begini Komentar Menhub
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah tengah melakukan kajian untuk membentuk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor penerbangan. Holding ini akan membawahi perusahaan milik negara yang bergerak di sektor penerbangan, yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I), PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II), hingga PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku mendukung rencana yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN ini. Namun, ia juga menekankan bahwa pemerintah perlu memerhatikan kinerja perusahaan yang tergabung nantinya dalam holding
"Basically satu sisi saya mendukung. Tapi, sisi lain bahwa industri-industri itu harus diperhatikan keberdayaannya," ujar Budi di kantornya, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Mantan Direktur Utama AP II itu tidak ingin nantinya holding ini hanya akan membebankan satu perusahaan akibat perusahaan lainnya yang kinerjanya kurang maksimal.
"Jangan juga industri lain itu, juga gandul dengan yang lain karena dia tidak bisa melakukan suatu effort harus digabungkan," ucapnya.
Pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan itu akan mulai melakukan pembahasan tentang rencana ini di Kementeriannya. Pembahasan ini akan dilakukan dengan mendengarkan masukan dari pihak-pihak terkait tentang rencana penggabungan.
"Prinsipnya saya dukung tapi nanti saya akan lihat detail-detailnya. Dan saya akan menyampaikan catatan-catatan apabila digabung apa-apa saja," kata Budi.
Sebagai informasi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku sedang mengkaji pembentukan holding atau perusahaan induk penerbangan.
"Sedang kita analisis, sekarang kita mau buat perusahaan holding yang membawahi AP I dan AP II maupun perusahaan transportasi yang lain," ujar Rini.
Dia menjabarkan bahwa perusahaan holding yang dibangun seperti PT Inalum (Persero). Perusahaan ini bergerak di bidang tambang yang membawahi sejumlah perusahaan pelat merah yang dulunya berstatus persero.
Editor: Ranto Rajagukguk