Rupiah Ditutup Anjlok ke Rp16.787 per Dolar AS jelang Libur Natal
Selain itu, Israel berencana untuk memberi pengarahan kepada Washington tentang potensi serangan lebih lanjut terhadap Teheran.
Ke depan, pasar terus mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut oleh Fed hingga tahun 2026, karena data terbaru menunjukkan tekanan inflasi yang mendingin dan pasar tenaga kerja AS yang lebih lemah.
Fokus pasar hari ini adalah pada rata-rata empat minggu Perubahan Ketenagakerjaan ADP, laporan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal ketiga yang tertunda, Pesanan Barang Tahan Lama, Produksi Industri, dan Kepercayaan Konsumen AS.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) mengungkap penyebab kredit 'nganggur' yang belum disalurkan perbankan (undisbursed loan) menyentuh Rp2.500 triliun per November 2025.
“Kenapa terjadi? karena permintaan kredit saat ini belum sekuat yang diharapkan. Pasalnya, korporasi masih wait and see di tengah ketidakpastian ekonomi,” kata Ibrahim.
Tak hanya korporasi, rumah tangga juga masih menahan untuk mengambil kredit konsumsi lantaran masih ragu akan kondisi ekonomi ke depan. Dari sisi suplai, bank sentral sudah memberikan insentif yang banyak kepada perbankan. Namun, sisi permintaan juga masih perlu didorong.