Serapan Anggaran Pemulihan Ekonomi Lambat, Ekonom: Dunia Usaha Bisa Kolaps
JAKARTA, iNews.id - Penyerapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) disorot oleh berbagai pihak. Pasalnya, kini dana itu baru terserap Rp192,5 triliun dari pagu anggaran senilai Rp695,2 triliun.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah khawatir, bila anggaran itu tak segera dikucurkan, bisa membuat pelaku usaha kolaps. Karena, kini mereka membutuhkan suntikan dana untuk tetap eksis di dunia usaha Tanah Air.
"Seharusnya pemerintah meningkatkan penyerapan, agar bantuan bisa didistribusikan secara cepat dan tepat. Masyarakat dan dunia usaha bisa terbantu, tidak kolaps," kata Piter saat dihubungi, Senin (31/8/2020).
Menurut dia, pemerintah harus berani mengambil risiko agar dana itu cepat tersalurkan. Salah satu strateginya adalah dengan pemangkasan birokrasi.
"Harus ada terobosan kebijakan, memangkas birokrasi. Syaratnya ada keberanian mengambil risiko," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Adi Budiarso menyebut, realisasi dana PEN itu cukup menggembirakan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat ((DPR), Adi Budiarso memerinci realisasi PEN di sejumlah sektor seperti kesehatan yang sudah mencapai Rp12,3 triliun dari pagu Rp87,55 triliun, perlindungan sosial Rp101,06 triliun dari pagu Rp203,9 triliun.
"Kemudian, realisasi di pos sektoral kementerian dan lembaga (KL) dan Pemda (pemerintah daerah) mencapai Rp14,91 triliun dari pagu anggaran Rp106,11 triliun, kemudian insentif usaha mencapai Rp17,23 triliun dari pagu Rp120,61 triliun," ujarnya, Jakarta, hari ini.
Editor: Ranto Rajagukguk