Sri Mulyani Ungkap Ada Cara APBN Tak Defisit tapi Ini Risikonya
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ada cara supaya Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN) tidak defisit. Adapun APBN 2023 masih didesain defisit meski ekonomi menunjukkan tanda pemulihan.
"Anda mau APBN diseimbangkan, balance? Bisa sih, tapi PLN enggak saya bayar Rp171 triliun, itu jelas langsung turun defisitnya. Bu Nicke (Dirut Pertamina) enggak usah saya bayar Rp379 triliun, itu langsung 0 defisitnya. PLN sama Pertamina mau?" kata dia saat kuliah umum secara virtual di Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Itu menjawab pertanyaan dari perwakilan PT PLN Indonesia Power yang hadir dalam kuliah umum tersebut.
"Lalu Anda jawabnya, 'Boleh saja saya naikkan tarif listrik'. Ya monggo silakan, Anda ya langsung dimarahi rakyat seluruh Indonesia, as simple as that," ujarnya.
Menurutnya, jika tarif listrik dan BBM tidak disubsidi, APBN bisa seimbang. Adapun defisit pada 2022 mencapai Rp464,3 triliun atau 2,38 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), sedangkan anggaran untuk kompensasi dan subsidi BBM pada 2022 tembus Rp500 triliun.
Sementara APBN tahun ini diproyeksikan defisit sebesar Rp598,2 triliun. Dia menjelaskan, persoalan defisit atau tidaknya APBN adalah tentang pilihan karena sebenarnya defisit bukan karena pemerintah ingin menjadikan defisit, apalagi hobi berutang.
"Itu adalah sebuah desain, kita melihat Indonesia butuh apa, ada yang masih menganggur, ada masyarakat miskin, ada yang masih butuh infrastruktur, ada yang membutuhkan rumah sakit," tutur dia.
"Jadi, kalau saya list semua orang itu kebutuhannya banyak banget, itu kita seleksi sampai sekitar Rp3.000 triliun, penerimaan negara belum mencapai itu," imbuh Sri Mulyani.
Editor: Jujuk Ernawati