Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menkeu Purbaya Jadi Pengajar di SMAN 3 Jakarta, Paparkan Peran APBN dalam Perekonomian
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Ungkap Penyebab Defisit Neraca Perdagangan Periode April

Rabu, 15 Mei 2019 - 16:04:00 WIB
Sri Mulyani Ungkap Penyebab Defisit Neraca Perdagangan Periode April
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memperkirakan masa Pemilu serta masa Lebaran menjadi salah satu pemicu neraca perdagangan mengalami defisit besar pada bulan April 2019. Tercatat defisit neraca perdagangan April mencapai 2,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

"Bisa jadi karena banyaknya keputusan yang diambil itu harusnya Januari sampai Maret, tapi akhirnya terealisasi bulan April karena menunggu Pemilu. Kemudian juga karena mengejar masa sebelum Lebaran, akhirnya membuat decision banyak yang dikejar di bulan April ini, sehingga semua menumpuk pada bulan April," kata Menkeu usai menjadi pembicara di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Namun, Sri Mulyani menjelaskan bahwa itu masih asumsi dan akan meninjau lagi komposisi apa yang memengaruhi defisit neraca perdagangan. Beberapa saat sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 mengalami defisit sebesar 2,5 miliar dolar AS, yang disebabkan oleh defisit sektor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 1,49 miliar dolar AS dan 1,01 miliar dolar AS.

Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan mengatakan pada April 2019 ekspor mencapai 12,6 miliar dolar AS, turun 10,80 persen dibandingkan Maret 2019 yang senilai 14,12 miliar dolar AS.

"Kalau dibandingkan posisi April 2018, ekspor mengalami penurunan sebesar 13,10 persen dari 14,5 miliar dolar AS," katanya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut