Tahun 2018, Eksplorasi dan Eksploitasi Migas Diperkirakan Meningkat
JAKARTA, iNews.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan, investasi sektor hulu migas di tahun ini akan tumbuh menyusul pulihnya harga minyak mentah di pasar global.
Wakil Kepala SKK Migas Sukandar memastikan, investor akan mengucurkan dana melalui eksplorasi atau peningkatan eksploitasi di tengah harga minyak mentah global yang menyentuh 60 dolar Amerika Serikat (AS) per barel. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi di 2016-2017, di mana investor dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengerem aktivitas pengeboran karena harga minyak ambruk ke level 40 dolar AS per barel.
“Bagi investor swasta enggak ketemu, jadi spending money sangat tergantung dengan harga minyak,” ujar Sukandar, Jumat (5/1/2018).
Pihaknya berharap, investasi di tahun ini bisa mendulang produksi migas sehingga target lifting bisa tercapai sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Selain itu, efek domino dari kenaikan harga minyak bisa membuat penerimaan negara dari sektor migas meningkat signifikan.
“Harga minyak sekarang kembali ke 60 dolar ya sehingga kita berharap eksplorasinya bisa naik lagi karena harga minyak cukup baik,” ujarnya.