Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sidang MKD, Saksi Yakin Anggota DPR Joget-Joget Bukan gegara Naik Gaji
Advertisement . Scroll to see content

Tanpa Insentif, PGN Akan Rugi saat Harga Gas Turun

Selasa, 21 April 2020 - 23:08:00 WIB
Tanpa Insentif, PGN Akan Rugi saat Harga Gas Turun
Kemampuan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dalam menjalankan kebijakan penuruna harga gas harus dipertimbangkan. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

"Karena itu saya kira kita harus dorong ini meskipun dalam kondisi seperti ini," tuturnya.

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso menjelaskan, penurunan harga gas untuk konsumen industri yang diatur dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 8 Tahun 2020 membuat PGN menombok dalam menjual gas ke konsumen industri. 

"Harga gas industri itu sekitar 8,4 dolar AS per MMBTU jadi menurunkan ke 6 dolar AS ada gap 2,4 dolar AS ini dibantu juga ditutup sebagian penurunan harga gas waktu kita membeli dari hulu, gas hulu ditetapkan turun antara 4-4,5 dolar AS per MMBTU saat ini kami membagi secara average sekitar 5,4 dolar AS per MMBTU sehingga ada penurunan sekitar 1,4 dolar AS per MMBTU penurunan dari harga jual 2,4 dolar AS per MMBTU dan dikurang beli dari hulu. Jadi masih ada gap," ujarnya.

"Gap itu akan kami hitung secara detail akan kami sampaikan melalui Pertamina ke menteri BUMN dan ESDM untuk bisa mendapatkan kompensasi atau insentif tersebut itu penjelasan kami mengenai dampak permen 08," ujarnya.

Penerapan Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2020 tentang tata cara penetapan penggunaan dan harga gas bumi tertentu di bidang industri pun akan berdampak pada sisi pendapatan perusahaan sebesar 21 persen, jika tidak ada insentif dari pemerintah.

Sementara di di sisi lain PGN memiliki kewajiban utang jangka panjang sebesar 1,95 miliar dolar AS yang jatuh tempo pada 2024. Jika pendapatan terganggu akan membuat PGN tidak mampu memenuhi kewajibanya.

"Apabila tidak ada insentif maka kemampuan PGN memenuhi kewajiban jangka panjang kemungkinan akan terganggu," kata Direktur Keuangan PGN Arie Nobelta Kaban. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut