Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Realisasi Penerimaan Pajak Tembus Rp1.459 Triliun, 70,2 Persen dari Target
Advertisement . Scroll to see content

Top! APBN Surplus 9 Bulan Beruntun di September 2022

Jumat, 21 Oktober 2022 - 17:05:00 WIB
Top! APBN Surplus 9 Bulan Beruntun di September 2022
Top! APBN surplus 9 bulan beruntun di September 2022 (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berlanjut hingga September 2022 kembali surplus sebesar Rp60,9 triliun. Ini merupakan surplus APBN selama 9 bulan beruntun sejak awal 2022.  

Surplus APBN di September 2022 setara dengan 0,33 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kendati demikian, surplus tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yang mencapai Rp107,4 triliun. 

"Surplus ini sudah lebih rendah dari bulan sebelumnya, namun ini adalah situasi yang jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu, di mana di bulan September itu kita defisit Rp451,9 triliun," kata dia dalam konferensi pers APBN KITA edisi Oktober 2022 di Jakarta, Jumat (21/10/2022). 

Dia melaporkan, pendapatan negara mencapai Rp1.974,7 triliun atau tumbuh 45,7 persen. Sementara belanja negara mencapai Rp1.913,9 triliun atau meningkat 5,9 persen. 

Adapun pendapatan negara dari penerimaan pajak mencapai Rp1.310,5 triliun atau melonjak 54,2 persen, kepabeanan dan cukai Rp232,1 triliun atau tumbuh 26,9 persen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp431,5 triliun atau naik 34,4 persen. Untuk belanja negara, terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Rp674,4 triliun atau terkontraksi 8,1 persen, belanja non-K/L Rp686,8 triliun atau naik 29,2 persen, dan transfer ke daerah (TKD) Rp552,7 triliun atau meningkat 2,1 persen. 

Keseimbangan primer juga mencatatkan surplus sebesar Rp339,4 triliun, namun pembiayaan anggaran tercatat Rp429,8 triliun atau susut 30,9 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara SiLPA tercatat sebesar Rp490,7 triliun.

"Kalau dalam situasi gejolak dunia yang sangat tidak pasti, dengan SiLPA yang cukup kuat memberikan posisi sangat baik bagi APBN untuk bisa menjalankan fungsi shock absorber-nya jadi bantalan melindungi rakyat dan melindungi ekonomi," ujarnya. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut