Wamenkeu Dorong Pemda Manfaatkan Alternatif Pembiayaan untuk Optimalkan Pembangunan Daerah

BALI, iNews.id - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara, mendorong pemerintah Daerah (Pemda) memanfaatkan alternatif pembiayaan untuk mengoptimalkan pembangunan daerah.

Suahasil mengungkapkan, ada banyak sekali alternatif pembiayaan yang namanya fiscal tools, yang antara lain berbentuk sinergi pembiayaan antara Pemda dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

Baca Juga

Dukung Ekonomi Hijau, MNC Peduli Raih Dua Penghargaan di Indonesian Circular Economy Award 2025

Sinergi pembiayaan ini dapat dilakukan oleh Pemda dengan Special Mission Vehicle Kemekeu, yakni PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.

"Saya mau kasih satu ilustrasi yang paling baru. Satu ilustrasi yang paling baru yang baru kita buat dalam 1-2 tahun terakhir yaitu yang namanya sinergi untuk pembiayaan anggaran,” ungkap Suahasil dalam Acara Public Lecture pada Forum Regional Chief Economist (RCE) di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/12/2023).

Baca Juga

Penerimaan Pajak 2024 Ditargetkan Rp2.307 Triliun, Wamenkeu: Sudah Perhitungkan Gerak Ekonomi ke Depan

Menurut dia, SMI dapat menjadi katalisator percepatan pembangunan infrastruktur melalui akses pembiayaan dan investasi dalam berbagai proyek Pemda baik konvensional maupun syariah. 

Daerah yang bersedia membangun lebih cepat bisa memanfaatkan creative financing yang ada, yaitu blended finance yang dikelola SMI.

Baca Juga

Wamenkeu Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II Jadi Dasar Kuat Pencapaian 2023

“Tapi dia adalah blended finance antara uang yang di-create oleh SMI secara korporasi dengan uang yang berasal dari APBN sehingga bisa menciptakan bunga yang lebih murah,” kata Suahasil.

Dengan bunga yang lebih ringan, Pemda dapat mengakses pembiayaan dengan lebih mudah. Hal tersebut pun menjadi daya tarik untuk Pemda untuk mempercepat pembangunan di daerah.

“Creative financing ini menjadi sangat-sangat penting supaya kita nggak terbelenggu hanya terbatas kepada alokasi yang ada, tapi kemudian kita berpikir secara kreatif supaya kita bisa menciptakan pembangunan yang lebih lebih kuat,” tutur Suahasil.

Editor: Jeanny Aipassa