Jleb! Puisi Karya Sudirman Terpidana Kasus Vina Cirebon, Buat Seisi Ruangan PN Cirebon Haru

CIREBON, iNews.id - Sudirman, terpidana dalam kasus Vina Cirebon, telah menghabiskan delapan tahun terakhir di balik jeruji besi. 

Selama masa hukumannya, ia menemukan pelipur lara dalam menulis puisi. Pada sidang Peninjauan Kembali (PK) yang digelar di Pengadilan Negeri Cirebon, Sudirman membacakan puisinya yang berjudul “8 Tahun,” yang menggambarkan penderitaan dan harapannya selama menjalani hukuman.

Baca Juga

Terpidana Sudirman Jalani Sidang PK, Hadirkan Saksi Dedi Mulyadi dan Asmi Syahputra

Puisi tersebut dibacakan di akhir sidang, menciptakan suasana hening dan emosional di ruang pengadilan. Dalam puisinya, Sudirman mengungkapkan rasa sakit dan ketidakadilan yang ia rasakan selama menjalani hukuman yang menurutnya tidak adil. 

“8 tahun ku di jeruji besi menjalani hukum sesat ini, betapa pedihnya sakitnya hatiku ini,” demikian kutipan dari puisinya.

Baca Juga

THE PRIME SHOW: Sidang PK Terpidana Sudirman di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

https://youtu.be/No7uNd1tuyE?si=Cy1HOGWzsEMyDa86

Kehadiran Dedi Mulyadi, seorang tokoh masyarakat yang dikenal, menambah keharuan suasana.

Baca Juga

Kuasa Hukum Terpidana Sudirman Klaim Kasus Vina Minim Bukti Ilmiah sejak Awal

Setelah mendengar puisi tersebut, Dedi memberikan pelukan kepada Sudirman, yang membuatnya menangis. Momen ini menjadi sorotan utama dalam sidang tersebut, menunjukkan sisi manusiawi dari seorang terpidana yang mencari keadilan.

Kasus Vina Cirebon sendiri telah menjadi perhatian publik selama bertahun-tahun. Sudirman terus berjuang untuk membuktikan ketidakbersalahannya melalui berbagai upaya hukum. Sidang PK ini diharapkan dapat memberikan titik terang bagi kasus yang telah lama berlarut-larut.

Baca Juga

The Prime Show Malam Ini, Kasus Vina: Akhirnya, Sidang PK Sudirman Dimulai

Puisi “8 Tahun” karya Sudirman tidak hanya menjadi simbol perjuangannya, tetapi juga menggambarkan harapan dan doa untuk keadilan. Banyak pihak yang berharap agar sidang PK ini dapat memberikan keadilan yang sesungguhnya bagi Sudirman dan mengakhiri penderitaan yang telah ia alami selama ini.

Editor: Komaruddin Bagja