Miris! Dua Pekan Pasca Banjir Bandang, Aceh Masih Tanpa Listrik dan Bantuan Darurat Minim
BANDA ACEH, iNews.id – Dua pekan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor, Aceh masih berada dalam kegelapan karena pasokan listrik belum kembali normal. Kondisi gelap gulita memaksa warga keluar rumah setiap hari untuk mencari tempat mengisi daya handphone, senter, hingga kipas angin demi kebutuhan dasar.
Sejumlah warga menyampaikan bahwa mereka harus pergi ke warung kopi pada hari ke-13 atau 14 pascabencana hanya untuk mencari charger dan alat penerangan. Mereka juga mengaku kecewa karena listrik yang dijanjikan pulih pada 7 Desember ternyata belum menyala hingga dua malam terakhir, membuat harapan mereka sirna.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Hadhlia menyampaikan bahwa 93 persen elektrifikasi Aceh telah kembali berjalan dan pemulihan dilakukan secara bertahap. Dia juga menjelaskan bahwa kondisi normal 24 jam baru dapat tercapai setelah proses peralihan jaringan menuju gardu induk utama selesai.
Warga Banda Aceh juga menghadapi kendala jaringan internet yang tidak stabil. Kondisi ini membuat aktivitas warga semakin terganggu, terutama bagi mereka yang masih berupaya memulihkan keadaan setelah rumah dan lingkungan sekitar terdampak bencana.