Pengamat Ray Rangkuti Buka Suara soal Isu Pemakzulan Gibran, Singgung Cara jadi Cawapres
“Lainnya adalah apakah tindakan yang terjadi ketika proses pengajuan saudara Gibran sebagai Calon Wapres itu sesuatu yang dapat diterima secara rasional. Saya kira ketika situasi itu muncul dengan kenyataan, sekarang Gibran ini tampaknya tidak muncul seperti apa yang dibayangkan oleh orang, maka kesadaran itu muncul satu persatu,” kata Ray lagi.
Dia menambahkan, cara Gibran kala menjadi Cawapres dahulu bakal terus dibahas secara moral hingga kini. Maka itu, tak heran jika para purnawirawan itu menyampaikan tuntutannya tersebut karena juga memperhitungkan hal itu.
Maka, ketika para Purnawirawan ini menyampaikan tuntutan agar Gibran dimakzulkan relatif tak ada suasana yang menolaknya, relatif. Kedua, kalau saya baca permintaan Purnawirawan itu, secara tak langsung, bahkan mungkin secara langsung kalau dibaca seutuhnya secara poin per poin, ada keinginan para Purnawirawan itu untuk mendorong Pak Prabowo menjadi satu-satunya Presiden, paparnya.
Jadi, isu soal matahari kembar bahwa kemarin Pak Prabowo menyentil, saya dianggap sebagai bayang-bayang dari siapa. Kenapa Pak Prabowo menyikapi itu karena ada sentilan yang disebutkan para Purnawirawan itu, kata Ray.
Editor: Puti Aini Yasmin