Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : MORNING NEWS: Kasus Mayat Dalam Koper Merah di Ngawi, Modus Kejahatan yang Berulang
Advertisement . Scroll to see content

Usai Memutilasi Perempuan dalam Koper di Ngawi, Pisau yang Digunakan Ternyata Sempat Dipakai untuk Memasak

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:23:00 WIB
Usai Memutilasi Perempuan dalam Koper di Ngawi, Pisau yang Digunakan Ternyata Sempat Dipakai untuk Memasak
Kasus penemuan mayat wanita dalam koper di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengejutkan publik.(iNews TV)
Advertisement . Scroll to see content

"Kemudian kita tindak lanjuti tentunya melalui serangkaian kegiatan penyelidikan kemudian kita mengetahui bahwa ternyata diduga mayat dalam koper itu berinisial UK Kemudian dari itu kita lakukan serangkaian penyelidikan baru kemudian kita ketahui bahwa ternyata sebelum terjadi ada kegiatan-kegiatan atau perbuatan yang sudah dilakukan," kata Kombes Pol Farman.

Dimana, kata dia, peristiwa pembunuhan dan mutilasi ini terjadi di sebuah hotel di Kota Kediri, Minggu (19/1) malam. Saat itu tersangka Rohmad Tri Hartanto alias Antok (32) mengajak korban UK (29), warga Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar untuk bertemu.

Di kamar hotel itu, keduanya cekcok. Tersangka Antok mencekik leher, hingga memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian menggunakan pisau buah yang dibeli di minimarket.

Sementara motif pelaku berbuat keji tersebut, lanjut Kombes Pol Farman, karena sakit hati dan cemburu. Ada sejumlah sebab mengapa Rahmat sakit hati dan cemburu terhadap Uswatun.
   
Menurut dia, saat di hotel awalnya hanya berbincang-bincang kemudian Memang sebelumnya ada permintaan uang dari korban kepada tersangka dan tersangka sudah menyiapkan uang itu untuk diberikan kepada korban. Namun ketika sedang berdialog korban ini mendengar bahwa tersangka akan memiliki anak yang kedua korban ini tidak terima karena meminta untuk dinikahkan namun tidak dinikahkan. 

"Akhirnya keluarlah bahasa-bahasa yang tidak enak kepada tersangka ini dengan salah satunya mendoakan kalau nanti anaknya perempuan didoakan tidak baiklah gitu sehingga menimbulkan kemarahan tersangka dan melakukan pembunuhan," kata Kombes Pol Farman.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut