17 Istilah dalam Stand Up Comedy, Komika Pemula Wajib Tahu!
JAKARTA, iNews.id - Deretan istilah dalam stand up comedy berikut harus diketahui seorang komika. Pasalnya, istilah-istilah tersebut akan sangat berhubungan dengan kesuksesan penampilan komedi tunggalnya.
Sebagaimana yang telah diketahui, stand up comedy yang merupakan bentuk seni pertunjukan tunggal telah masuk ke Indonesia sejak 1970-an. Walaupun istilah stand up comedy belum populer, tetapi sederet komedian seperti Warkop DKI hingga Srimulat menggunakan format jenis komedi tersebut saat mengadakan pertunjukan.
Stand up comedy baru benar-benar melejit di tanah air setelah dipopulerkan oleh Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, Ernest Prakasa, Isman HS, dan Ryan Adriandhy pada 2011 silam. Sejak saat itu, banyak bermunculan komika-komika berbakat sampai saat ini.
Sejumlah stasiun televisi swasta di Indonesia pun mewadahi komedi tunggal tersebut dengan sebuah ajang stand up comedy. Namun untuk berkarier di dunia komedi tunggal, alangkah baiknya jika seorang komika mengetahui istilah-istilah berikut ini.
Komika merupakan istilah untuk menyebut seorang pelakon komedi tunggal. Istilah tersebut lebih umum dalam stand up comedy dibandingkan ‘komedian’.
Jokes adalah sebuah lelucon atau candaan yang dirancang untuk membuat audiens tertawa. Jokes bisa berupa anekdot, kelakar, gurauan, atau bahkan pantun yang diolah oleh para komedian sesuai dengan gaya humor yang mereka miliki.
Open mic night adalah acara stand up comedy yang digelar oleh beberapa komunitas komedi di berbagai kota di Indonesia, yang memungkinkan seorang yang baru ingin memulai karir sebagai komedian bisa mengikuti acara tersebut. Para komedian pemula bisa tampil dan mencoba materi mereka untuk pertama kalinya di hadapan penonton.
Callback adalah sebuah teknik yang digunakan oleh para komedian untuk memancing tawa dan mengulang kembali lelucon atau bahan humor yang sudah pernah disebutkan sebelumnya. Teknik ini biasanya digunakan pada akhir set setiap komedian atau pada akhir acara, untuk mengikat dan membawa penonton mengingat peristiwa yang lucu dalam acara tersebut.
Set-up adalah situasi yang diungkapkan atau dideskripsikan untuk membangun sebuah premis komedi. Tujuannya adalah agar penonton dapat terbawa suasana, sehingga siap menerima lelucon.
Punchline adalah bagian terlucu dari sebuah komedi. Sebelum sampai di punchline, seorang komika biasanya akan melakukan set-up terlebih dahulu.
Bit adalah serangkaian sebuah materi komedi, yang biasanya terdiri dari set-up dan punchline. Bagi beberapa komika, mereka dapat menyusun lebih dari satu punchline dalam satu bit.
Premis merupakan pokok bahasan yang ingin disampaikan kepada penonton. Dalam hal ini, premis dapat disebut sebagai kata pengantar sebelum komika menyampaikan lelucon.
Delivery merupakan penyampaian materi ke penonton. Sementara itu, delivery dibagi empat, yakni artikulasi atau pengucapan kata, mic-ing atau teknik mengendalikan suara, gestur atau gerak tubuh, dan emosi.
Roasting merupakan teknik komedi mengolok-olok sesuatu maupun seseorang, atau hal apapun. Teknik ini sering digunakan karena dianggap dapat lebih cepat menghadirkan tawa penonton.
Act out merupakan teknik dalam memperagakan sesuatu agar sebuah komedi dapat tersampaikan dengan baik. Biasanya, act out dilakukan dengan berlebihan untuk membuat penonton paham dengan gerakan yang dimaksud.
Riffing merupakan teknik mengajak penonton berinteraksi saat komedi disampaikan. Komika yang menggunakan materi ini biasanya membawakan materi yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Rule of three merupakan teknik penggunaan tiga kalimat. Dua kalimat awal dalam stand up comedy menjadi set-up, sedangkan satu kalimat akhirnya adalah punchline.
Impersonation adalah teknik menirukan seseorang sebagai materi komedi. Tak hanya penampilannya, komika yang melakukan impersonation juga akan tampak mirip dengan sosok yang ditiru dalam hal suara, gaya bicara, hingga gerakan yang sering dilakukan.
Storyline adalah atau alur cerita merupakan plot dan narasi sebuah komedi. Storyline akan membahas semua situasi dalam komedi yang ditampilkan.
Sesuai dengan namanya, closing line adalah materi penutup dari sebuah penampilan stand up comedy. Materi tersebut biasanya mengundang tawa yang sangat hebat jika dibandingkan dengan punchline sebelumnya.
Laugh per Minute (LPM) merupakan variabel penilaian tawa yang terjadi dalam satu menit sebuah penampilan komedi. Hal ini biasanya digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat kelucuan sebuah pertunjukan stand up comedy.
Itulah beberapa istilah dalam stand up comedy. Semoga bermanfaat.
Editor: Komaruddin Bagja