4 Contoh Teks Stand Up Comedy Sindiran dalam Berbagai Tema
JAKARTA, iNews.id - Inilah sederet contoh teks stand up comedy sindiran dalam berbagai tema. Stand up comedy adalah salah satu jenis komedi tunggal. Jenis komedi ini disampaikan dengan cara bermonolog mengenai satu topik seorang diri di hadapan penonton.
Mereka bahkan seolah sedang berdongeng sambil berinteraksi dengan penonton saat tampil membawakan materi stand up comedy di atas panggung. Biasanya, materi-materi stand up comedy tidak jauh dari keresahan sang komika dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk dapat membuat naskah stand up comedy dengan baik, kamu perlu memperhatikan tiga elemen berikut ini.
Premis adalah pokok bahasan yang menjadi dasar membuat naskah stand up comedy. Elemen ini bertujuan untuk membuat naskah tetap fokus di jalurnya.
Set up merupakan pengantar yang disampaikan sebelum punchline. Tujuannya adalah menggiring opini penonton dan membuat penasaran.
Punchline sendiri merupakan bagian yang lucu dari sebuah bit. Punchline biasanya berbeda jauh dari opini penonton yang mulai muncul saat set up dikeluarkan.
Perkenalkan gue Jomleh alias jomblo sholeh. Ada yang nggak kenal sama gue? Kalo nggak ada juga nggak papa, gue juga nggak kenal kalian. Orang Indonesia tuh suka aneh ya.
Kalo di Jakarta tuh ada bus yang pake jalur khusus. Apa namanya? (penonton menjawab busway) Ini aneh. Orang sering nyebut busway, padahal kalo kita perhatikan dengan benar, itu bukan busway, tapi bus Trans Jakarta. Busway itu nama jalurnya. Kan nggak lucu kalo ditanya gini, “Bro tadi lu naik apa?”, “Naik busway”. Naik busway? (ekspresi kebingungan) Maksud lu jalan kaki lewat jalur busway?
Ngomongin tentang busway, gue heran kok kalo bus Metro Mini nggak boleh lewat situ? Padahal itu jelas busway, artinya jalan untuk bus. Lha kan Metro Mini juga bus. Kecuali kalo Metro Mini dilarang lewat rel kereta api, itu baru tepat.
Terus di Indonesia tuh ada mie instan dengan bermacam rasa. Ada yang namanya mie goreng. Nah, gue bingung, yang digoreng itu apanya? Masaknya sama-sama direbus. Masih tentang mie instan nih. Orang Indonesia itu terkenal dengan jargonnya, belum makan kalau belum makan nasi. Pernah dengar kan? Makan mie instan cuma dijadiin lauk, makanan utamanya tetap nasi. Pokoknya seberat apapun makanannya, belum makan kalau belum makan nasi. Bahkan makan lontong aja yang sama-sama dibuat dari beras, mungkin karena kuahnya terlalu banyak, dicampur dengan nasi. Tapi untungnya gue belum pernah lihat ada orang makan nasi lauknya nasi goreng.
Acara TV di Indonesia itu terkenal dengan sinetronnya. Bahkan ada yang sampai ribuan episode nggak tamat-tamat. Biasanya sinetron Indonesia kalau ratingnya bagus, episodenya dipanjang-panjangin, sampai nggak nyambung sama isi ceritanya. Sinetron Tukang Bubur Naik Haji, lu semua pada tau kan? Nih sinetron ceritanya udah nggak nyambung sama judulnya. Sinetron ini mengisahkan tentang impian tukang bubur yang ingin naik haji. Tokoh utamanya dibikin meninggal, tapi sinetronnya masih ada. Makanya gue nggak setuju kalau cerita Bapak Ir. Soekarno dibikin sinetron, bisa-bisa ceritanya sampai cucu Ibu Megawati nggak tamat-tamat.
Di Indonesia juga kadang ada yang suka kebalik. Misalnya, saat hajatan dan tahlilan orang meninggal. Orang yang hajatan itu kan lagi bahagia. Yang kondangan malah ngasih duit. Tapi, saat tahlilan orang meninggal, keluarga duka malah yang harus bagi makanan ke orang-orang yang ikut tahlilan, nggak peduli mau keluarga kaya atau miskin. Ini kan kebalik.
Terus ada lagi nih, klip. Tahu kan klip? Kalo kalian lihat kamus, klip itu alat untuk menjepit kertas. Tapi, ini banyak disalahgunakan. Klip dipake buat bungkus plastik makanan. Nggak jarang klipnya juga nyampur sama makanan. Kalo kemakan kan bahaya.
Gue juga suka aneh sama artis yang kena masalah hukum. Udah ketangkep, tapi seperti merasa tak bersalah, malah bilang sebagai warga negara yang baik, kita harus mengikuti proses hukum yang ada. Ini kan absurd, kalo ngaku warga negara yang baik, ya jangan melanggar hukum dong. Iya nggak?
Sekian, gue Jomleh.
Halo guys. Kenalin nama gue Aliando.
Saya ini orang desa tapi selalu berwawasan kota
(Jika penonton pada bilang wuiiiuiiiiiihh…. (nggrunyam) Anda lalu jawab: jangan mendesis, karena Anda bukan ular)
Walau orang desa, ayah saya pejabat tinggi, jadi tukang ambil nira
Ibu saya juga wanita karier, karier di sawah.
(Jika penonton tertawa, biarkan sampe tertawanya reda)
Gue punya banyak sekali pengalaman kerja hingga dari yang rendah hingga tinggi… jadi kuli bangunan tingkat 27.. hehe
Bisa dibilang gue orangnya gak suka diam alias statis
Jadinya kerja gue pindah-pindah
Tapi saat gajian uang selalu pindah… pindah ke tangan orang lain… buat bayar utang
Pertama kali kerja saya di terima di perusahaan ternama di Jakarta
(Jika penonton pada bilang wuiiihh…. (nggrunyam) Anda lalu jawab: sudah saya bilang jangan mendesis, karena Anda bukan ular)
Tapi gue nggak betah disitu..
Kenapa gak betah?
Karena disitu orang-orang suka saling ngomongin orang lain istilahnya gossip gitu
Si bawahan pada ngomongin atasan, Si atasan pada ngomongin bawahan
Nah gue jadinya suka ngomongin atasan yang gak pake bawahan…
Setelah gue resign dengan terhormat, akhirnya gue pindah ke kerjaan yang enak lagi nyante
Gue kerja cuma goyangin kaki doang, tapi tetep aja dapat duit dari ibu-ibu tetangga…
Saat itu gue jadi penjahit seragam anak sekolah.
Disitu saya merasa kaki saya pegel, jadi gak betah, gue pindah haluan lagi…
Di pekerjaan ini kerjanya cuma ngatur-ngatur hidup orang doang, tapi duit receh di kantong nya banyak coyy…
Saat itu gue jadi tukang parkir di pasar deket desa : (Desa Kamu)
Selang sebulan gue berhenti dari situ, alasannya juga gak betah…
Gue pengin kerja yang duduk manis aja ,update status tapi dapat uang teruss…
Akhirnya saya bisa bekerja dibagian itu juga…
Gue jadi penjaga WC Umum
juiihuhuhaaahahaha
Karena dari situ saya gak pernah pegang uang banyak, akhirnya gue berhenti juga..
Gue kerja cuma ke rumah rumah warga dan kerja di kantor, namun dalam sehari aja bisa dapat duit banyak sekali men ..di saku baju atas kanan kiri, di celana semua ada 6 kantong celana isi duit semua…
Ya saat itu saya kerja di perpajakan.
Memang mencari kerja yang pas di hati itu sulit…
Melamar disini di tolak melamar di sana di tolak juga..
Tapi pasti tidak di tolak kalo saya melamar kamu… iya kamu.. kamu…(menunjuk penonton)
Berkat usaha melamar kerja kesana kemari, saya akhirnya di terima di sekolah SMA swasta..
Tapi saat hari pertama kerja saya sudah dimarahin sama security..
Dia bilang: cepat masuk, ini udah jam berapa, jam segini kok baru datang, saya laporkan ke Kepala Sekolah baru dipecat. Emang kerjaan kamu apa?
Gue jawab: Maaf pak telat, soalnya tadi kejebak macet, saya guru baru disini pak..
Dia jawab: Oh maaf kirain cleaning service…
Saya Aliando, sampai jumpa.
Gue bisa baca berkat guru. Gue bisa nulis berkat guru. Bisa ngitung berkat guru. Dan sampai gue nakal pun. Berkat siapa? Berkat temen sekelas. Dan temen gue anaknya guru. Btw pelajaran yg gua suka. Matematika. Suka bolos maksudnya. Dan bolos itu adegan berbahaya yg dilakukan profesional (Jgn ditiru di rumah). Daripada bolos mending lu. Pura2 sakit. Sakit tenggorokan. Hidung pecah2. Sama susah BAB. Dijamin lu jd bintang iklan. Bintang iklan rokok. Rokok apa? Rokok bundar sari murni. Yg ada manisnya gitu.
4. Contoh Keempat
Jaman SMP dulu gue sering banget terlambat nyampe sekolah. Yang paling ngeselin dari terlambat adalah, gue harus rela dipermalukan di depan kelas. Iya, ada seorang guru (nama disamarkan) yang suka banget mempermalukan gue.
Sebutlah Namanya Pak Anu. Itu nama samaran, ya. Nama aslinya Pak Raflesia Arnoldi. Jadi, pak bangkai ini kayaknya puas banget kalau udah bisa nge-bully murid. Kayak waktu itu. Gue akhirnya berdiri di depan kelas gegara terlambat. “Roy ini sebenarnya ganteng,” kata pak bangkai sambil ngeliatin gue dari ujung kepala sampai ujung kaki.
“Tapi sayangnya badannya kecil, kerempeng. Kalau ada temannya bersin pasti dia mental” Lanjutnya. Itu, anak-anak sekelas puas ngetawain gue men! Sialan. “Tapi dia cocok loh jadi bintang iklan,” lanjutnya lagi. “Hah serius pak?” tanya gue. “Iya, saya serius.” Akhirnya ini orang memuji juga. Gue menepuk dada. Hahha! Ken gitu loh! “Tapi, iklan obat cacing,” lanjutnya. Gue Roy, selamat malam.
Itulah 4 contoh teks stand up comedy berbagai tema. Semoga menginspirasi.
Editor: Komaruddin Bagja