5 Film dan Serial Animasi Kocak Vulgar Khusus Dewasa Terbaik
3. The Simpsons Movie

Siapa yang tak kenal The Simpsons? Kartun manusia berkulit kuning ini telah menjadi animasi animasi khusus dewasa yang paling populer sejak debut tahun 1989 silam. Sempat mendapatkan film layar lebar tahun 2007 lalu, film ini mengisahkan tentang sebuah ancaman limbah yang membuat pemerintah Amerika mengurung kota Springfield dalam sebuah kubah raksasa.
Demi menyelamatkan para tetangganya, keluarga Simpsons pun harus kabur mencari jawaban di luar kota dan kembali pulang sengan sebuah solusi. Meski sempat mengalami perpecahan keluarga dalam masa pencariannya, pada akhirnya keluarga ini berhasil bersatu kembali dan menjadi sosok penyelamat Springfield.
4. Sausage Party

Film animasi khusus dewasa lainnya berjudul Sausage Party. Film ini cukup mengejutkan banyak orang saat pertama kali ditayangkan. Awalnya dikira animasi anak-anak, rupanya film ini memuat adegan kasar dan seksual yang dilakukan oleh makanan-makanan yang bisa berbicara.
Dalam film ini, penonton diajak mengikuti petualangan makanan-makanan supermarket yang bisa bicara dan merasa bahagia ketika mereka dibeli oleh manusia. Namun, pada akhirnya para makanan berhasil mengungkap bahwa manusia akan ‘membunuh’ mereka ketika sampai di rumah, membuat para makanan ketakutan dan berencana untuk mengakhiri kekejaman para manusia dengan cara membunuh mereka.
5. Disenchantment

Film animasi khusus dewasa vulgar terbaik yang satu ini bersetting di kerajaan bernama Dreamland. Di dalamnya terdapat sebuah istana yang selalu tampak kosong dan hanya diisi oleh sang raja dan sang ratu. Bukan karena mereka tak memiliki anak, tetapi karena sang putri pewaris takhta lebih memilih untuk bertualang dan mabuk-mabukan dari pagi hingga malam.
Meskipun begitu, Princess Tiabeanie bukanlah sosok yang bodoh. Dia bertemu dengan sosok iblis bernama Luci dan seorang elf bernama Elfo, dia berhasil mengungkap konspirasi yang akan meruntuhkan rumahnya dan membuatnya harus berhenti mabuk untuk sesaat demi menyelamatkan Dreamland.
Editor: Dyah Ayu Pamela