Jelang Lebaran, Ini Amalan-amalan yang Dianjurkan di 10 Hari Terakhir Ramadhan
JAKARTA, iNews.id - Tak terasa, bulan Ramadhan di tahun ini segera berlalu. Sebagaimana kita tahu, di bulan suci ini tentu memiliki keistimewaan tertentu, apalagi di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ini, sebaiknya diisi oleh beberapa amalan yang menuai kebaikan. Hal ini diungkapkan salah satu penceramah sekaligus muthawif, Ustadz Kang Najmi.
Dia mengatakan, bulan Ramadhan sejatinya memiliki sepuluh hari pertama, sepuluh kedua dan sepuluh hari ketiga yang bisa diisi dengan berbagai macam ibadah.
“Jadi, memang Rasulullah sendiri dalam setiap Ramadhan itu di sepuluh hari terakhir itu selalu mengikatkan sarung atau kain untuk menyelenggarakan ibadah yang lebih daripada malam-malam sebelumnya,” kata Ustadz Kang Najmi, dalam Podcast Aksi Nyata, di Youtube Partai Perindo, Jumat, (14/4/2023).
“Ramadhan itu kan menurut para ulama terbagi menjadi tiga kan. Sepuluh hari pertama turunnya rahmat, sepuluh hari kedua turunnya maghfiroh, sepuluh hari ketiga, idgom minannar, dibebaskannya daripada api neraka,” ujar dia.
Ustadz Kang Najmi juga menjelaskan, selain keutamaan dalam sepuluh hari Ramadhan tersebut, terdapat sepuluh hari terakhir yakni malam Lailatul Qadar. Di malam-malam terakhir ini Rasullullah membangunkan para istri-istrinya untuk melaksanakan ibadah lebih daripada sebelumnya.
Meski tidur orang berpuasa terhitung sebagai ibadah, Ustadz Kang Najmi mengimbau agar umat muslim lebih banyak melakukan ibadah lain untuk mendapatkan pahala berlimpah di sepuluh hari terakhir Ramadhan.
“Nah, ini juga yang menjadi dasar kenapa tidurnya orangnya berpuasa itu ibadah, karena malamnya itu diisi dengan ibadah, sehingga di pagi harinya lelah, rehat. Kalau sekarang banyak yang mengartikan hanya sebatas pokoknya tidurnya orang puasa itu ibadah, jadi kebanyakan tidur,” ujar dia.
“Tapi kembali kepada yang tadi, memang Rasulullah melakukan hal tersebut berbeda pada malam-malam sebelumnya dan itu juga diamalkan setelah Rasulullah wafat, dan para istri-istrinya yang masih hidup itu mengamalkan amalan sepuluh hari itu dengan cara lebih banyak dzikir, shalat malam, kemudian juga banyak berdoa,” kata Ustadz Kang Najmi.
Editor: Siska Permata Sari