Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Happy Salma Pilih Tidak Operasi Plastik, Bangga Cantik Alami
Advertisement . Scroll to see content

Mengenang Penyair Amir Hamzah lewat Teater Nyanyi Sunyi Revolusi

Senin, 04 Februari 2019 - 19:19:00 WIB
Mengenang Penyair Amir Hamzah lewat Teater Nyanyi Sunyi Revolusi
Sultan Langkat berpidato usai pementasan teater Nyanyi Sunyi Revolusi di Gedung Kesenian Jakarta, 2 Februari 2019. (Foto; iNews.id/Ramdan Malik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Di tengah kecamuk puja dan benci lima tahun belakangan, pentas teater Nyanyi Sunyi Revolusi seperti cermin bangsa kini. Dipanggungkan Titimangsa Foundation pimpinan artis Happy Salma, pementasan ini mengenang Amir Hamzah, Raja Penyair Pujangga Baru yang lahir di Langkat, Sumatera Utara, 28 Februari 1911.

Semasa studi di Algemene Middlebare School (AMS) Solo pada 1930-an, Amir menjadi aktivis Perhimpunan Indonesia Moeda. Tak ayal saat belajar di Recht Hooge School (RHS) Batavia, aktivitasnya dimata-matai intelejen penjajah Belanda yang melapor kepada Sultan Mahmud, pamannya yang berkuasa di Istana Langkat.

Lantaran kedua orangtuanya meninggal selagi Amir bersekolah di Pulau Jawa, Sultan Mahmud lah yang membiayainya di rantau. Tak pelak, dia harus menuruti panggilan sang paman untuk kembali ke Langkat. Termasuk meninggalkan kekasihnya, Ilik Sundari. Amir pun dinikahkan dengan anak pamannya, Tengku Putri Kamaliah yang melahirkan putri semata wayang mereka, Tengku Tahura.

Saat Amir Hamzah menjabat Residen (Bupati) Binjai, revolusi sosial pecah di Sumatera Timur (Sumatera Utara sekarang). Kaum bangsawan yang kerap hidup foya-foya lantaran bekerja sama dengan kolonial Belanda, lewat izin tambang minyak dan perkebunan tembakau misalnya, menjadi bulan-bulanan amuk massa. Tanpa pandang bulu, Amir yang pejuang kemerdekaan pun ikut diculik, ditahan, disiksa, hingga dipancung pada 20 Maret 1946. 

Ironisnya, sang algojo adalah guru silatnya sendiri semasa kecil, Ijang Wijaya. Jenazah lelaki 35 tahun ini lalu dimakamkan dalam kuburan massal di Kuala Begumit. Baru tiga tahun kemudian, pembunuhan massal itu terungkap. Jasad Amir Hamzah pun ditemukan dan akhirnya dipindahkan dekat Istana Langkat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut