Mengintip Fenomena Desa Gaib di Beda Dimensi
Sebab, cerita tersebut bukanlah hanya cerita biasa, banyak warga disana yang mengalami hal serupa. Banyaknya desas desus dari makam tersebut mulai dari sebuah kisah tentang sebuah sopir yang hendak pulang ke desa A dan saat hendak di perjalanan sang sopir melihat sosok perempuan yang ingin pulang ke kota A.
Lalu sang sopir bertanya kepada perempuan itu hendak pergi ke desa mana hingga sopir tersebut mengantar perempuan tersebut sampai tujuan. Sampai di desa yang ditujukan suasana di desa tersebut terlihat megah dan pemukiman rumah-rumah besar. Si perempuan sempat mengajak sang sopir untuk masuk kedalam rumahnya namun sopir berkata bahwa ia akan datang besok saja.
Hingga keesokan harinya sopir tersebut mengunjungi kembali desa tersebut. Ia sempat kebingungan mencari desa dan sempat bertanya ke warga sekitar dan ternyata nama desa yang dimaksud adalah nama pemakaman umum tersebut.
Dengan berbagai cerita horor yang terdengar, banyak warga mengatakan bahwa sebenarnya TPU tersebut adalah sebuah desa atau kerajaan bagi para mahluk astral. Bukan hanya warga sekitar saja yang mengalaminya melainkan Ruril sendiri.
Suatu ketika saat ia hendak minum kopi tentu dia harus melewati kuburan tersebut. Walaupun ia telah lama melewati kuburan tersebut dia tetap tidak pernah mengalami kejadian aneh. Hingga suatu ketika saat hendak keluar dari rumah pukul tujuh malam di daerah sekitarnya yang dingin dan sunyi, namun pada saat itu suasananya seperti sudah subuh pagi yang dingin dan berbeda.
Menurut Ruril, setiap ada orang yang akan diganggu ia akan merasakan suasana yang dingin dan mencekam sampai jarak terjauhnya. Melihat fenomena dan kejadian horor yang dialami warga tersebut tidak dapat menutup kemungkinan bahwa dunia gaib itu memang ada di sekitar kita.
Nah penasaran kan dengan cerita selengkapnya? Yuk dengerin Live Podcast Jero di Audio+ bagian dari RCTI+, Kamis 20 Oktober 2022 pukul 20.00 WIB. Download RCTI+ di App Store dan Google Play Store sekarang juga karena Jero akan bahas semua tentang desa gaib.
Editor: Siska Permata Sari