NKCTHI, Film Drama Keluarga yang Mengaduk-aduk Perasaan dan Kesabaran
Bagi penonton dewasa, bisa melihat bagaimana posisi kita ketika masih menjadi anak, hingga sekarang ketika telah menjadi orangtua dengan anak-anak. Pun sebaliknya, bagi penonton remaja, emosi yang digambarkan ketiga anak Narendra seakan dapat mewakili perasaan, "aku pernah/sedang berada di fase itu", hingga menyelami masalah apa yang kemungkinan dapat menghampiri orangtuanya, tanpa adegan yang dilebih-lebihkan.
Maka tak mengherankan bagi sutradara Angga Dwimas Sasongko mengatakan bahwa NKCTHI merupakan film yang personal bagi pembuat film maupun penontonnya kelak.
Hangat dan dekat
Satu hal yang identik dari NKCTHI ialah pewarnaan (tone) dengan palet warna yang konsisten di tiap lini waktunya. Untuk masa sekarang, sang sutradara memilih untuk menggunakan warna hangat dengan dominasi warna cokelat, jingga, kuning, dan putih.
Secara tidak sadar, teknik pewarnaan yang diusung Angga ini berdampak pada tampilan visual yang dekat kepada penonton membuat penonton seakan ‘pulang’ ke rumahnya sendiri. Namun pada lini waktu masa lalu, penggunaan tone warna berubah ke warna yang lebih dingin, seperti biru, toska, abu-abu, dan hitam. Ini berdampak sebaliknya dengan pilihan tone sebelumnya, yakni menimbulkan kesan ‘jauh’ dan keraguan.
Sementara dari segi pengambilan gambar, film NKCTHI cenderung mengambil gambar secara menyeluruh, yang memungkinkan penonton untuk melihat bagaimana tiap karakter berinteraksi satu sama lain secara luas.