Pernikahan Yudakara dan Rara Santang Hampir Batal, Siliwangi Marah Besar
JAKARTA, iNews.id - Sinetron Raden Kian Santang Prahara di Langit Pajajaran selalu ditunggu para pemirsa di setiap episodenya. Sinetron kolosal ini selalu menghadirkan cerita menegangkan dan konflik musuh terhadap Kian Santang dalam mempertahankan Pajajaran.
Kisah bermula ketika Siliwangi ingin menikahkan Yudakara dengan Rara Santang dengan menggelar pesta pernikahan. Sementara itu, dihari pernikahan Yudakara dengan Rara Santang, terjadi sebuah petaka besar, yaitu menghilangnya Yudakara, sehingga pernikahan akbar yang dirancang terancam gagal. Siliwangi murka akan sikap Yudakara yang menghilang dan tidak bertanggung jawab. Siliwangi memerintahkan penangkapan Yudakara dan hukuman mati bagi Yudakara.
Amuk Marugul berpendapat agar pernikahan tetap terjadi agar kehormatan Kerajaan Pajajaran tidak jatuh dimata kerajaan lainnya, maka dari itu, Amuk Marugul menasehati Siliwangi untuk menikahkan Surawisesa dengan Putri Tanjung. Pernikahan terjadi dan Surawisesa diangkat menjadi Yuwaraja (Raja Muda) Pajajaran, Surawisesa senang.
Diangkatnya Surawisesa menjadi Yuwaraja membuat Pangeran Surosowan semakin aktif menghasut Surawisesa. Pangeran Surosowan bahkan berhasil membuat Surawisesa sedikit demi sedikit dendam pada Siliwangi dan anak-anak Subanglarang.
Puncaknya, saat Raden Kian Santang sibuk mengurusi pesantrennya yang semakin maju, Raden Kian Santang diklaim mengabaikan Pajajaran dan hendak memisahkan diri dengan Pajajaran. Pangeran Surosowan bahkan semakin menghasut Surawisesa jika Kian Santang sudah menjadi pengkhianat. Surawisesa kesal dan hendak melakukan penyerbuan kepada Kian Santang.