Situs IndoXXI Pamit, Begini Reaksi Kocak Netizen

JAKARTA, iNews.id - Pengelola situs menonton film ilegal, Indoxxi baru saja memberikan pengumuman resmi untuk menutup situsnya mulai tanggal 1 Januari 2020. Pengumuman tersebut ditulis di laman Indoxxi.
"Sangat berat, tapi harus dilakukan, terima kasih kepada seluruh penonton setia kami. Terhitung sejak 1 Januari 2020 kami akan menghentikan penayangan film di website ini," demikian tulisan pengumuman tersebut seperti dikutip pada Selasa (24/12/2019).
Cuplikan layar dari laman tersebut pun viral di media sosial. Di Twitter, tagar #indoxxi masuk ke daftar tren dengan lebih dari 12 ribu cuitan yang masuk.
Ragam tanggapan pun datang dari netizen. Mulai dari yang mendukung hingga komentar kocak sekaligus sedih yang dicuitkan oleh netizen.
"Dah seperti Robin Hood, mencuri untuk dibagi-bagikan ke fakir miskin. Itulah kamu, indoxxi," cuit akun @negativisme di Twitter.
"Mundur dengan terhormat, dikenang sebagai legenda oleh rakyat," cuit akun @awecho99 di Twitter.
"Goodbye #indoxxi, goodbye pein akatsuki, goodbye lebah ganteng," kata akun @udahsiang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) bekerja bersama dengan Video Coalition of Indonesia (VCI), telah memblokir lebih dari 1000 situs bajakan dan domain aplikasi ilegal dalam enam bulan terakhir.
Pasalnya, survei YouGov yang baru dirilis menemukan 63 persen orang Indonesia telah mengakses situs web streaming bajakan atau situs torrent. Aplikasi ilegal indoXXI (Lite) sejauh ini merupakan aplikasi paling populer dan digunakan oleh 35 persen pengguna Perangkat Streaming Gelap (ISD).
Hal ini pun didukung oleh industri konten di Indonesia yang kompak satu suara mengenai dampak kerusakan yang disebabkan oleh situs web pembajakan lokal terhadap industri mereka. Salah satunya adalah Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI).
"APFI prihatin dengan hasil studi baru yang ditugaskan oleh CAP mengungkapkan bahwa 63 persen dari konsumen online Indonesia telah mengakses situs web bajakan atau situs torrent. Pencurian konten tidak dapat disangkal merugikan industri kreatif Indonesia dengan mencuri hak cipta. Situs web ilegal ini juga menempatkan pengguna pada risiko tinggi terkena malware (perangkat lunak berbahaya)," ujar Chand Parwez, selaku Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI).
Editor: Adhityo Fajar